• Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Tips Menjaga Persahabatan agar ngga retak...

Suatu hari, seperti seorang petugas sensus, tiba-tiba kakek sayah nanya gini : “udah punya sahabat berapa orang den?”

“Lumayan banyak lah,kek. susah ngitungnya.” jawab saya asal.

“bagus kalau kamu punya banyak sobat. itu artinya kamu banyak sodara.” tambahnya.

“emang kenapa kek nanya2 sahabat saya? apakah ada yang kakek taksir? hehe.” kata saya sambil cengar-cengir.

Jebeet. saya ditabok bolak-balik.

(hehe. kakek saya tidak segalak itu, sodara-sodara)

“Kakek Serius Niih. kakek cuma mu ngingetin aje kalau punya 1 orang musuh itu terlalu banyak sedangkan punya 1000 orang sahabat itu masih kurang.”

Jleb. kata-kata itu langsung menusuk di hati.

sambil manggut-manggut dan berlinang air mata saya bilang, “Okeh kakekku tersayang. terima kasih.”

kata-kata kakek saya itu sampe skg masih terus kepikiran. bisa ngga ya saya punya sahabat 1000? (oke.oke bukan itu yang saya pikirkan). tapi yang membuat saya merenung saat ini adalah, bagaimana menjaga persahabatan ini agar tetap terjalin dengan baik? agar terus berjalan sampai kita tua nanti? dan Agar sahabat-sahabatku saat ini tidak menjadi musuh dikemudian hari! hal ini sangat mungkin,sodara-sodara. kalau kita tidak pandai-pandai menjaganya, bukan tidak mungkin, sahabat menjadi musuh.

berangkat dari pertanyaan-pertanyaan diatas, akhirnya saya mencoba menjawab pertanyaan itu sendiri. berikut ini tips menjaga persahabatan ala tupaitambun :

1. Tetap ramah padanya walaupun kita sedang dirundung masalah. atau kalau bisa ceritakan masalahmu padanya, mungkin aje dia mau membantu. keep smile, gan!

2. Jangan suka mencampuri urusan pribadinya. karena itu akan membuatnya jengah dengan kelakuan kita. kalau dia meminta, baru kita bertindak. :)

3. Selalu hargai pendapatnya. dengarkan saat dia bicara. untuk sebagian orang, memalingkan wajah disaat dia berbicara, akan membuatnya tersinggung setengah mati. berhati-hatilah. (pengalaman)

4. Kalau semuanya lagi luang, ga da salahnya atur jadwal untuk kumpul dan makan bareng. sahabat itu ga hanya satu kan? kalau bisa rame-rame. dengan ngeliwet di sawah pun,jadi. yang penting kan kebersamaannya. tul ngga?

5. walaupun dia sahabat dekat. bukan berarti kita tidak menjaga tutur kata kepadanya. selalu pilih kata-kata yang baik agar dia tidak tersinggung dan sakit hati dengan perkataan kita.

6. Kalau lagi punya duit berlebih atau ada moment yang perlu dirayakan, seperti ulang tahun atau baru nembak cewe trus diterima :mrgreen:. kan ga ada salahnya kita nraktir sobat-sobat setia kita. ga usah ke tempat mewah yang bisa bikin kita puasa dikemudian hari. sekali lagi, Yang Penting KEBERSAMAAN dan moment kumpul-kumpulnya itu loh.



7. Jangan kebanyakan minjem duit! menurut pengalaman ane nih, kebanyakan persahabatan atau bahkan persaudaraan hancur karena piutang. oleh karena itu, kalau anda butuh banget uang, mending minjem ke koperasi atau pegadaian deh. hehe..

8. Yang terakhir, ini yang paling menentukan kelanggengan persahabatan kalian. Jangan pernah menggandeng tangannya!! kemana-mana gandengaaan terus. sekali lagi, JANGAN! ingat, anda ini cuma bersahabat loh. bukan lagi memadu kasih. apalagi anda dan sahabat anda itu memiliki jenis kelamin laki-laki. jangan sampe deh.

Yap. sekian saja postingan saya kali ini. maap kalau telat. hehe

Oh y, mungkin sobat-sobat ada yang mau menambahkan tips diatas? silahkan di share lewat comment. :)

Terima kasih.

dan salam hangat.

PERAWAT ISLAM PERTAMA DI ZAMAN RASULULLOH MUHAMMAD SAW

Dunia keperawatan mengenal tokoh Florance Nightiangle sebagai pelopor dunia keperawatan. Seluruh dunia mengenang jasa-jasanya dalam dunia keperawatan, sampai sekarang. Sebagai seorang muslim, kita juga mempunyai tokoh yang menjadi pelopor dunia keperawatan Islam. Ia adalah Rufaidah binti Sa’ad, yang merupakan perawat Islam pertama sejak zaman Rasulullah. Rufaidah binti Sa'ad merupakan perawat muslim pertama dizaman rasulullah SAW. Wanita berhati mulia ini bernama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al Khazraj. Beliau lahir di Yastrib dan tinggal di Madinah. Rufaidah termasuk kaum Anshar, yaitu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya yang berprofesi sebagai seorang dokter.



Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.


Ketika perang Badr, Uhud, Khandaq, dan perang khaibar, Rufaidah menjadi sukarelawan yang merawat korban terluka akibat perang. Beberapa kelompok wanita dilatihnya untuk menjadi perawat. Dalam perang Khaibar, mereka minta ijin kepada Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran agar dapat merawat mereka yang terluka, dan Rasulullah SAW mengijinkannya. Ketika damai, Rufaidah membangun tenda di luar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Kemudian berkembang, dan berdirilah Rumah Sakit lapangan yang terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Tercatat pula dalam sejarah saat perang Ghazwat al Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis (Omar Hassan, 1998).

Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian luhur dan empati yang memberikan pelayanan keperawatan dengan baik pada pasien. Beliau memberikan mental. Sentuhan sisi kemanusiaan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan kemanusiaan (human touch) berjalan seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam, namun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996). Beliau juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan.

Sejarah islam mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti :
• Ummu Ammara,
• Aminah,
• Ummu Ayman,
• Safiyat,
• Ummu Sulaiman, dan
• Hindun.

Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah :
• Ku'ayibat,
• Aminah binti Abi Qays Al Ghifari,
• Ummu Atiyah Al Ansariyat, dan
• Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat.

Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi perawat ketika masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah :
• Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat,
• Aminah binti Qays al Ghifariyat,
• Ummu Atiyah Al Anasaiyat,
• Nusaibat binti Ka'ab Al Amziniyat,
• Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata.

Subhanallah, ternyata Islam juga mempunyai peran dalam perkembangan ilmu keperawatan. Bahkan sejak zaman Rasulullah sudah mulai berkembang dengan munculnya perawat-perawat muslim pada masa itu. Kita harus bangga dengan sejarah yang kita punya, dengan itu semangat kita terus bertambah untuk melanjutkan perjuangan mereka memajukan dunia keperawatan sebagai perawat muslim. (KKI red)

Jenggot Dalam Pandangan Islam

A. Mukadimah



Ada fenomena menarik dalam kehidupan berislam Umat Islam hari ini. Gelombang syiar Islam sangat marak di seluruh pelosok dunia, mulai dari maraknya muslimah berjilbab, bank syariah, peraturan daerah anti maksiat, kembalinya sebagian daerah untuk menerapkan syariat Islam, dan tidak ketinggalan bagi kaum laki-laki adalah jenggot (bahasa Arabnya Lihyah); yang oleh sebagian kalangan umat Islam dianggap kewajiban agama dan syiar, namun ada juga yang masih menganggapnya aneh dan asing.



Hampir seluruh aktifis dan pejuang Islam, baik tingkat dunia yang terinspirasi dan dimotori oleh Ikhwanul Muslimin (Mesir), Salafi (Arab Saudi), Hizbut Tahrir (Jordania), dan Jamaah Tabligh (Pakistan), kaum laki-laki mereka tidak lupa dengan sunah jenggot ini. Tak ketinggalan tentunya, aktifis Islam dalam negeri baik yang berasal dari Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam, Al Irsyad, dan lain-lain, walau tidak segetol aktifis yang terinspirasi dari luar negeri tersebut.



Jadi, amat keliru menganggap ‘jenggot’ adalah kebiasaan kelompok Islam tertentu saja, sebab jenggot adalah hal biasa yang dilakukan oleh hampir seluruh pejuang Islam, sejak zaman Rasulullah, Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, Imam empat madzhab, dan seluruh ulama Ahlus Sunnah wal jamaah hingga hari ini. Banyak orang yang tidak mengerti, karena memang mereka awam, akhirnya salah faham atau menuduh bahwa jika ada yang berjenggot pastilah orang Jamaah Tabligh! Haihata haihata …. (sungguh sangat jauh dari kebenaran prasangkaan itu!) atau mereka kadang pula menyebutnya ‘Islam Berjenggot’.



Lebih ajaib lagi jika ada da’i Islam yang mencukur jenggotnya, tetapi membiarkan kumisnya, padahal yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam perintahkan adalah sebaliknya, pendekkan atau cukur kumis, dan peliharalah jenggot (lihyah). Lain soal jika memang secara alami dan hormonal ia tidak berjenggot. Ini tentu tidak bisa dipaksakan untuk berjenggot.



Lalu, apa sebenarnya hukum jenggot ini? Apakah ia wajib, sunah, atau mubah saja sekedar adat masing-masing orang? Hal ini -Insya Allah- akan dibahas secara rinci menurut As Sunnah Ash Shahihah, pandangan para Imam empat madzhab, dan ulama masa kini. Maka, jangan kemana-mana dulu, kita akan kembali setelah ini.



B. Definisi Jenggot



Arti Lihyah (jenggot) dalam kitab Lisanul Arab: “Ibnu Said berkata, ‘Jenggot adalah nama untuk rambut yang tumbuh pada kedua pipi, dan juga nama untuk rambut yang tumbuh pada cambang dan dagu.’ “ Begitu pula dalam kitab Taajul Arusy dan Al Qamus.



Dalam kamus Al Munjid hal. 717 disebutkan: “Rambut yang terdapat pada dua pipi dan dagu.”

Imam an Nawawi berkata: “Adapun mengenai bulu cambang terdapat dua pendapat, namun yang benar adalah sebagaimana yang dikatakan oleh jumhur (mayoritas ulama) bahwa ia juga termasuk hukum jenggot.”



C. Perintah Rasulullah untuk Memelihara Jenggot dan Mencukur kumis adalah Pasti



Berikut ini akan kami paparkan perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk umatnya agar mencukur kumis, memanjangkan jenggot, dan berbeda dengan kaum kafir.



1. Dari Zaid bin Arqam Radhiallahu ‘Anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:



Maa Lam ya’ khudz min syaaribihi falaisa minnaa, artinya:

“Barangsiapa yang tidak memotong kumisnya, maka dia bukan golongan kami.” (HR. Imam at Tirmidzi no. 2762, katanya shahih. Imam An Nasa’i VIII/129, Imam Ahmad IV/366, 368. Adh Dhya’ al Maqdisi juga menshahihkannya dalam kitab Al Mukhtarah)



2. Dari Umar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Anhikuu asy syawaariba wa a’fuu al lihaa, artinya:



“Bersungguh-sungguhlah kalian dalam mencukur kumis dan peliharalah jenggot.” (HR. Imam Bukhari, Fathur Bari X/351, Imam Muslim, Syarah An Nawawi III/146,147)



3. Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Juzzuu asy syawaariba wa arkhuu al lihaa wa khaalifuu al majuusa, artinya:



“Bersungguh-sungguhlah dalam mencukur kumis dan biarkanlah jenggot, dan berbedalah dengan orang Majusi.” (HR. Imam Muslim, Syarah An Nawawi III/147)



4. Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Khaalifuu al musyrikiin wa waffiruu al lihaa wahfuu asy syawariba, artinya:



“Berbedalah dengan orang musyrik, biarkanlah jenggot, dan potonglah kumis.” (HR. Imam Bukhari X/295,296. Imam Muslim no. 254,259. Imam at Tirmidzi no. 2764. Imam An Nasa’i I/129. Imam Ahmad II/16)



5. Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

Amara bi ihfa-i asy syawaaribi wa I’faa- i al lihaa



“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan untuk mencukur kumis dan memelihara jenggot.” (HR. Imam Muslim, Syarah An Nawawi III/147)



6. Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‘Asyrun minal fithrah: Qashsh al Syaarib, wa I’fa-u al lihyah, ….. , artinya:



“Perkara sunah fitrah ada sepuluh, yakni memotong kumis, memelihara jenggot, ……dst (HR. Imam Muslim, Syarah An Nawawi III/147. Imam Abu Daud, Aunul Ma’bud I/79, 80,81. Imam An Nasa’i VIII/126,127,128. Imam Ibnu Majah I/107, Imam Ahmad VI/137)



Demikian hadits-hadits Rasulullah yang amat jelas dan tegas memerintahkan mencukur kumis dan memelihara jenggot.

Kata-kata dalam hadits di atas yakni A’fuu, atau I’faa’, atau Waffiruu bermakna sama yaitu memanjangkan dan membiarkan jenggot. Tidak sedikit manusia salah tafsir, bahwa memelihara jenggot berarti mencukurnya, sebagaimana memelihara tanaman berarti memotongnya. Tafsiran ini terjadi karena menafsiri bukan dari bahasa Arabnya, melainkan dari bahasa Indonesianya, ‘memelihara jenggot’. Padahal kata ‘memelihara’ tidak juga berarti memotong habis, apakah memelihara tanaman berarti tanaman itu dibabat habis? Tentu tidak, justru memelihara tanaman adalah membiarkannya berkembang, rindang, dan berbuah.



D. Rasulullah Juga Memelihara Jenggot dan Memotong Kumis



Hal ini sudah diketahui secara masyhur (terkenal), maka ternyata Rasulullah adalah ‘Islam Berjenggot’ sebagaimana pengistilahan orang awam. Jadi, celaan terhadap jenggot –tanpa mereka sadari- telah mencela Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam. Mencela Rasulullah adalah sama dengan mencela Allah Ta’ala. Begitulah kejahilan (ketidaktahuan), selalu membawa sikap sembrono yang mencelakakan. Allah Ta’ala amat melarang istihza’ (memperolok-olok) sunah nabi dengan amat keras, sayangnya sebagian besar umat Islam justru menjadi mustahzi’un (kaum yang memperolok-olok) sunah nabinya sendiri. Mencela sunah nabi bisa membawa pelakunya kepada jurang kekufuran, sebagaimana ayat:

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orangkafir.” (QS.Ali’Imran(3):31-32)

Ayat di atas menyebutkan bahwa berpaling dari RasulNya, bisa membawa kekufuran, nah apalagi bagi yang berpaling dan mencela sekaligus sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

“Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Rasul takut terhadap fitnah (musibah) dan azab pedih yang akan menimpa mereka.” (QS. An Nuur (24): 63)



Berikut akan kami paparkan beberapa keterangan tentang berjenggotnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

Imam Ibnu Abdil Barr berkata, “Diriwayatkan oleh Al Hasan bin Shalih, dari Simak, dari Ikrimah, dri Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menggunting kumisnya dan menuturkan bahwa Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam juga menggunting kumisnya.” (HR. Imam at Tirmidzi, hadits ini sanadnya idthirab (goncang), termasuk dhaif)



Dari Abu Ma’mar, ia berkata: “Kami berkata kepada Khabbab: Apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membaca pada shalat zhuhur dan ashar?” Maka ia berkata,”Ya.” Kemudian kami bertanya: “Dari mana kamu tahu?” Ia menjawab: “Dari gerakan jenggotnya.” (HR. Imam Bukhari, Fathul Bari II/261, Imam Abu Daud, Aunul Ma’bud III/17, Imam Ibnu Majah I/270, Imam Ahmad V/109)



Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata: “Rasulullah apabila berwudhu ia mengambil segenggam air dan memasukkannya kebawah mulutnya (jenggot) kemudian menyelai-nyelainya, dan beliau berkata: seperti inilah Rabb-ku memerintahkanku.” (HR. Imam Abu Daud, Aunul Ma’bud I/243, Imam Baihaqy I/4, dari jalur Thariq bin Walid bin Zauran dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu. Syaikh Al Albany rahimahullah mengatakan hadits ini shahih di dalam kitabnya, Irwa’ul Ghalil I/130)



Dari Jabir bin Samurah Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata: “Bahwa Rasulullah telah beruban bagian depan (rambut) kepalanya dan jenggotnya. Apabila beliau menggunakan minyak rambut, maka putih ubannya tidak jelas. Apabila rambut beliau kusut maka putihnya akan nampak, dan beliau adalah orang yang berjenggot lebat.” (HR. Imam Muslim, XV/77, Syarah An Nawawi, Imam Ahmad V/104)



Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata: “Rasulullah adalah seorang yang banyak/lebat jenggotnya (‘Azhimul Lihyah).” (HR. Imam Ahmad I/116, Imam Ibnu Hibban VIII/75 no. 6278. Sanadnya Hasan menurut Syaikh al Albany dalam Shahihul Jami’ IV/240)



Dari lima riwayat ini, jelaslah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memelihara jenggotnya. Dan Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.Al Ahzab(33):21)



Fatwa Ulama Masa Lalu



1. Madzhab Hanafi



Imam Abu Hanifah (biasa juga disebut Imam Hanafi) berkata dalam Ad Durul Mukhtar: “Haram bagi laki-laki memotong jenggotnya.” Sebaliknya dia juga berkata: “Wajib memotong yang panjangnya melebihi satu genggaman.” Dalam Kitabus Shiyam dia juga mengatakan mencukur habis jenggot merupakan perbuatan Yahudi dan Nasrani.



2. Madzhab Maliki



Imam Malik berkata dalam kitab At Tamhid: “Haram mencukur jenggot, tidaklah mencukur jenggot, kecuali orang-orang yang berlagak wanita (banci) dari kalangan laki-laki.”

Imam al Qurthubi al Maliki berkata: “Tidak boleh mencukur, mencabut, dan memotong jenggot.”



3. Madzhab Syafi’i



Berkata Ibnu Raf’ah di dalam hasyiah (catatan kaki) kitab Al Kafiyah, Sesungguhnya Imam Asy Syafi’i menyatakan dalam kitabnya, Al Umm, tentang keharaman mencukur jenggot, begitu pula yang dinyatakan Imam Az Zarkasy Asy Syafi’i dan Imam Al Halimi Asy Syafi’i di dalam kitab Syu’abul Iman dan Al Qafal Asy Syasy di dalam kitab Mahasin Asy Syariah yang menyatakan keharaman mencukur jenggot.



Imam Abu Syamah Asy Syafi’I berkata: “Telah ada suatu kaum yang biasa mencukur jenggotnya. Berita yang terkenal, bahwa yang melakukan demikian itu adalah orang-orang Majusi (penyembah api), bahwa mereka biasa mencukur jenggotnya.” (Fathul Bari, X/351)



Syaikh Ismail al Anshari dalam Risalah Tahrim Halqil lihyah hal. 7, mengatakan tentang perkataan dua Imam bermadzhab Syafi’i yakni Imam An Nawawi dan Imam Al Ghazali, yang mengatakan bahwa mencabut jenggot merupakan kemungkaran besar.



4. Madzhab Hambali



Imam As Safaraini dalam kitab Ghazi’ul Baab I/376 berkata, “yang dipegang oleh madzhab ini (Hambali) adalah keharaman mencukur jenggot.”



Imam Ibnu Taimiyah al Hambali dalam kitab Al Ikhtiyarat hal. 6 berkata,”Haram hukumnya mencukur jenggot.” Ia juga berkata, “Diharamkan mencukur jenggot dengan dalil hadits-hadits yang shahih dan tak seorang pun yang membolehkannya.”



Demikian fatwa ulama masa lalu dari empat madzhab, sedangkan Imam Ibnu Hazm (bermadzhab Zhahiri) berkata dalam Maratibul Ijma’ hal. 157: “Mereka telah sepakat bahwa mencukur semua jenggot adalah terlarang, sebab telah melakukan perubahan (ciptaan Allah) dan menjadi jelek.”



Fatwa Ulama Masa Kini



Berkata Al ‘Allamah Asy Syaikh Yusuf al Qaradhawy hafizhahullah dalam Al Halal wal Haram fil Islam, “Perintah Rasulullah ini mengandung pendidikan bagi umat Islam agar memiliki kepribadian tersendiri serta berbeda dengan orang kafir, lahir dan batin, yang tersembunyi atau yang nampak. Terlebih dalam hal mencukur jenggot ini, ada unsur-unsur menentang fitrah dan menyerupai perempuan. Sebab jenggot adalah lambang kesempurnaan laki-laki dan tanda yang membedakan dengan jenis lain.”



Ia juga berkata, “Kebanyakan orang-orang Islam yang mencukur jenggotnya lantaran mereka meniru musuh-musuh mereka, kaum penjajah negeri mereka, dan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagimana biasanya, orang-orang kalah senantiasa meniru orang-orang yang menang, mereka melakukan itu telah jelas melupakan perintah Rasulullah agar berbeda dengan orang-orang kafir. Mereka telah lupa pula terhadap larangan Nabi tentang menyerupai orang kafir, sebagaimana hadits: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia itu termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)



Kebanyakan ahli fiqih yang berpendapat haramnya mencukur jenggot beralasan dengan hadits di atas. Sedang tiap perintah pada asalnya menunjukkan hukum wajib, apalagi Rasulullah telah memberikan alasan dibalik perintahnya itu yakni supaya kita berbeda dengan orang-orang kafir. Dan berbeda dengan orang kafir hukumnya wajib juga.

Tidak seorang pun ulama salaf (terdahulu) meninggalkan kewajiban ini (memelihara jenggot) …dst.“ Demikian pandangan Syaikh Al Qaradhawy.



Al Muhaddits Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albany rahimahullah berkata dalam kitab Hajjatun Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hal. 8, “Perkara ini –mencukur jenggot- adalah maksiat dari sekian banyak maksiat yang tersebar di kalangan umat Islam saat ini yang disebabkan berkuasanya kaum kuffar di mayoritas negeri kaum muslimin, dan perbuatan maksiat ini berpindah ke negeri-negeri kaum muslimin serta sikap taqlid (ikut-ikutan) kaum muslimin kepada mereka, padahal Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah jelas melarang dalam sabdanya yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim: “Berbedalah dengan kaum musyrikin, cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.”

Dalam Adh Dhaifah V/125 Ia berkata: “Dalam hadits ini mengandung isyarat kuat, bahwa memendekkan jenggot –sebagaimana yang dilakukan jamaah- posisinya seperti mencukurnya, yaitu dari segi tasyabbuhi (penyerupaan dengan orang musyrik). Hal ini tidak diperbolehkan. Dan amalan sunnah yang berjalan dikalangan salaf dan para sahabat dan lainnya adalah membiarkan jenggot kecuali yang melebihi genggman tangan, maka dibolehkan memotong kelebihannya.”

Samahtus Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz berkata dalam Ad Da’wah hal. 992 ketika ditanya apa hukum mencukur jenggot: “Mencukur jenggot tidak boleh karena sabda Rasulullah di dalam hadits yang shahih: “Potonglah kumis dan peliharalah jenggot dan berbedalah dengan orang-orang musyrik.” Dan sabda yang lain: “Cukurlah kumis, peliharalah jenggot, dan berbedalah dengan orang Majusi.”



Syaikh Ali Mahfuzh berkata dalam Al Ibda’ fi Madhahir al Ibtida’ : “Madzhab yang empat sepakat bahwa wajibnya memelihara jenggot dan larangan memotongnya, haram mencukurnya, dan mengambil sedikit pun darinya.”

Syaikh Abu Bakar al Jazairi berkata dalam Minhajul Muslim hal. 129: “Adapun jenggot hendaklah dibiarkan saja memenuhi wajah sebagaimana sabda Rasulullah, ‘Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.’ Dan sabdanya yang lain: ‘Berbedalah dengan orang musyrik, cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.’ Yang maknanya tidak memotongnya, dan memperbanyaknya, maka haram mencukurnya.”



Tambahan; Apa maksud memendekkan kumis?



Maksudnya adalah memendekkan sebatas ujung bibir, ataukah dicukur habis (botak)? Dalam masalah ini, kami ambil dari Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah dalam kitabnya, Zaadul Ma’ad Juz I, terbitan Mu’asasah ar Risalah Maktabah al Manar al Islamiyah, dengan tahqiq oleh Syu’aib al Arnauth dan Syaikh Abdul Qadir al Arna’uth, katanya sebagai berikut:

”Dalam kitab al Muwaththa’-nya Imam Malik berkata, ‘kumis dipotong sampai tampak ujung bibir, yaitu lekukan bibir dan tidak melebihinya.’ Lalu beliau menyontohkan dengan dirinya. Ibnu Abdil Hakim meriwayatkan dari Imam Malik, ia berkata, ‘Kumis dipotong, jenggot dipelihara, dan memotong kumis tidaklah dengan mencukurnya (sampai habis).’ Sementara dari Ibnul Qasim ada perkataan lain dari Imam malik, katanya, ‘Bagiku, memotong dan mencukur kumis itu sama saja.’ Imam Malik berkata, ‘Penafsiran atas hadits Rasulullah tentang memotong kumis adalah kumis yang ada pada lekukan bibir, dan Rasulullah juga memakruhkan mencukur habis kumis yang ada di atas lekukan itu.’ Dia (Imam Malik) juga berkata, ‘Aku bersaksi bahwa mencukur kumis (sampai habis) adalah bid’ah dan aku berpendapat bahwa orang yang melakukanya mesti dipukul,’ Dia melanjutkan, ‘Jika Umar bin al Khaththab sedang dilanda kesulitan suatu masalah, dia naik darah, mengikatkan selendangnya di kaki, dan melinting kumisnya,’



Umar bin Abdul Aziz berkata, ‘Sunahnya untuk kumis adalah di lekukan bibir.’ Ath Thahawi berkata, ‘Dalam hal ini kami tidak dapat satu teks pun dari Imam Asy Syafi’i, sementara dari murid-muridnya seperti Al Muzani dan Ar Rabi’, mereka memotong kumisnya, ini berarti mereka mengambil pelajaran dari Imam Asy Syafi’i.’ Ath Thahawi melanjutkan, ‘Sementara untuk Imam Abu Hanifah, Zufar, Imam Abu Yusuf, dan Imam Muhammad bin Qasim, dalam madzhab mereka mencukur rambut dan kumis (sampai habis) lebih utama dibanding memendekkannya.’ Disebutkan oleh Ibnu Khuwaiz Mindad al Makki dari Imam Asy Syafi’i bahwa dalam hal mencukur kumis, madzhabnya (yakni syafi’i) sama dengan madzhab Imam Abu Hanifah. Itulah pandangan Imam Abu Umar. Sementara Madzhab Imam Ahmad, Utsman berkata, ‘Aku melihat Imam Ahmad memotong kumisnya sangat pendek, dan aku mendengar beliau ditanya tentang memotong kumis, mbeliau menjawab, ‘Dipotong, sebagaimana sabda Rasulullah, Ahfuu asy Syawaarib (potonglah kumis). Hanbal berkata, ‘Ditanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad), anda berpendapat bahwa seorang laki-laki harus memotong kumisnya atau mencukurnya, atau bagaimana memotongnya?’ Dia menjawab, ‘Jika dia memotongnya, tidak mengapa dan jika dia mengambil gunting untuk mencukurnya, juga tidak mengapa.’ Sementara, Imam Ibnu Qudamah al Maqdisi dalam Al Mughni berkata, ‘Bebas saja, apakah ia mencukurnya atau sekedar memotongnya, tanpa mencukur.’ Ath Thahawi berkata, ‘Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu’bah bahwa sesungguhnya Rasulullah mengambil sebagian kumisnya di atas kayu siwak dan itu tidak mungkin terjadi dalam pencukuran (sampai habis). Yang berpendapat bahwa kumis tidak dicukur sampai habis berargumen dari hadits Aisyah bahwa ada sepuluh hal fitrah manusia …. Di antaranya menggunting kumis, juga hadits Abu Hurairah, fitrah itu ada lima ….. di antaranya menggunting kumis.

Adapun argumen dari kelompok yang berpendapat bahwa mencukur sampai habis, adalah hadits dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah mencukur kumisnya (HR. Ath thahawi dan Tirmidzi). Ath thahawi berkata, ‘Yang paling nampak dari hadits ini adalah memotong, walau bisa saja ada dua penafsiran.’ Diriwayatkan dari al ‘Ala bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah secara marfu’: ‘Cukurlah kumis kalian dan biarkanlah jenggot.’ Hadits ini memberikan penafsiran pemotongan, dan disebutkan dengan sanadnya, dari Abu Said, Abu Usaid, Rafi’ bin Hudail, Sahal bin Sa’ad, Ibnu Umar, Jabir bin Abdullah, dan Abu Hurairah, bahwa mereka juga memotong kumis. Ibrahim bin Muhammad bin Hathib berkata, ‘Aku melihat Ibnu Umar mencukur kumisnya, seakan ia mencabutinya.’ Sebagian mereka berkata, ‘Sampai terlihat putih-putih kulitnya.’ Ath Thahawi berkata, ‘karena memotong disunahkan menurut seluruh ulama, maka mencukurnya adalah lebih utama, dengan mengkiaskan dengan rambut kepala.’ Disebutkan bahwa Rasulullah mendoakan tiga kali orang yang mencukur rambutnyai, dan hanya sekali berdoa untuk yang memotong rambutnya (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, Rasulullah beranggapan bahwa mencukur rambut lebih utama dibanding memotongnya, dan demikian pula halnya dengan kumis.’ “ (Demikianlah uraian panjang dari Imam Ibnul Qayyim)



Demikianlah masalah jenggot dan kumis, menurut As Sunnah, Qaul Para Sahabat, Imam dari empat Madzhab, dan para Imam masa kini. Sesungguhnya, ini bukanlah masalah ra’isiyah (pokok) dalam agama dan bukan pula perkara aqidah yang tidak sepantasnya dijadikan bahan polemik, namun masalah ini juga bukan masalah kacangan yang layak disepelekan dan dilupakan, apalagi oleh para pejuang Islam. Justru pembahasan ini menunjukkan syumuliyatul Islam (kesempurnaan islam). Wallahu A’lam

12 Ciri Sahabat Sejati Menurut Imam al-Ghazali




1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu;

2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu;

3. Jika engkau memerlukan pertolongn darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya;

4. Jika engkau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik;

5. Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu;

6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya;

7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh;

8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi;

9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu;

10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu;

11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu;

12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk

menjaga.





Ingatlah kapan terakhir kali Anda berada dalam kesulitan.



Siapakah yang berada di samping Anda?



Siapakah yang mengasihi Anda ketika Anda merasa tidak dicintai?



Siapakah yang tetap bersama Anda, bahkan ketika Anda tak bisa memberikan apa-apa?





Itulah SAHABAT Anda.





Apakah kita telah memiliki sahabat sejati seperti itu?



Bukankah lebih baik jika kita introspeksi diri dulu, apakah diri kita sudah layak disebut sebagai sahabat sejati?





Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita.



Dalam masa kesulitan, kita mengenal siapa sahabat kita.

SIKAP

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!
Mereka dengan attitude negatif selalu berpikir, “Saya tidak bisa”

Mereka dengan attitude positif selalu berpikir, “Saya pasti bisa”

Mereka dengan attitude negatif selalu berpikir, “Mungkin ada jalan keluar, tapi terlalu sulit”

Mereka dengan attitude positif selalu berpikir, “Hal ini mungkin sulit, tapi ada jalan keluar”

Mereka dengan attitude negatif selalu pasrah dengan keadaan, sementara mereka dengan attitude positif selalu mengambil tindakan.

Mereka dengan attitude negatif selalu melihat keterbatasan-keterbatasan, sedangkan mereka dengan attitude positif selalu melihat kemungkinan-kemungkinan.

Sikap atau attitude sangat menentukan value kita dalam mengarungi kehidupan ini. Banyak orang mengira bahwa sikap adalah hal sepele yang begitu saja mudah diabaikan. Tapi jangan salah, sikap kita menentukan nasib kita kedepan.

Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.

Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“. Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.

Mengapa? Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?

Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.

Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.

Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.

1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan

2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.

Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.

Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

KOMPETENSI PERAWAT

Kompetensi Perawat Berdasarkan SKKNI (Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia) ini mengacu pada enis vokasional secara general, SKKNI ini merupakan upaya Dinas Kesehatan Indonesia dalam rangka untuk menggeneralisasikan bahwa perawat adalah pekerja yang tidak perlu untuk mendapatkan hak yang lebih tinggi, namun demikian. masih banyak perseteruan yang dihadapi dalam penerapan SKKNI bagi perawat. PPNI sebagai induk organisasi perawat Nasional Indonesia telah berupaya dalam standarisasi kompetensi perawat Indonesia supaya dapat menerapkan standar yang sama dengan negara-negara lain.

Standar-standar keperawatan Nasional berdasarkan SKKN adalah sebagai berikut:
A. Standar Kompetensi Umum
1. KES.PG01.001: Bertanggung Gugat Dan Bertanggung Jawab Terhadap Keputusan Dan Tindakan Profesional. download
2. KES.PG01.002: Mengenal Batas Peran Dan Kompetensi Diri Sendiri. download
3. KES.PG01.003: Menghormati Hak Privasi Pasien/Klien.download
4. KES.PG01.004: Mengakui Potensi Pendidikan Kesehatan Dalam Intervensi Keperawatan.download
5. KES.PG01.005: Menerapkan Berbagai Metode Pembelajaran Dalam Upaya Promosi Kesehatan.download
6. KES.PG01.006:Mengevaluasi Pembelajaran Dan Pemahaman Tentang Praktik Kesehatan.download
7. KES.PG01.007:Melaksanakan Pengkajian Keperawatan Dan Kesehatan Yang Sistematis download
8. KES.PG01.008:Merumuskan Rencana Asuhan Sedapat Mungkin Berkolaborasi Dengan Pasien/Klien Dan/Atau Pemberi Asuhan/Pelayanan (Career). download
9. KES.PG01.009:Membuat Prioritas Asuhan Sedapat Mungkin Berkolaborasi Dengan Pasien/Klien Dan/Atau Pemberi Asuhan. download
10. KES.PG01.010:Mendokumentasikan Rencana Asuhan Keperawatan. download
11. KES.PG01.011:Mengevaluasi Dan Mendokumentasikan Kemajuan Arah Pencapaian Hasil Yang Diharapkan. download
12. KES.PG01.012:Berkomunikasi Dengan Sikap Yang Dapat Memberdayakan Klien/Pasien dan/atau Pemberi Asuhan. download
13. KES.PG01.013:Menunjukkan Kesadaran Tentang Penerapan Pengembangan Dalam Bidang Teknologi. download
14. KES.PG01.014:Menggunakan Alat Pengkajian Yang Tepat Untuk Mengidentifikasi Faktor Resiko Aktual Dan Potensial. download
15. KES.PG01.015:Memastikan Pemberian Substansi Terapeutik Yang Aman. download
16. KES.PG01.016:Mengimplementasikan Prosedur Pengendalian Infeksi. download
17. KES.PG01.017:Menerapkan Hubungan Interprofesional Dalam Pelayanan Keperawatan/ Kesehatan. download
18. KES.PG01.018:Mengkontribusi Pada Kerja Tim Multidisiplin Yang Efektif Dengan Memelihara Hubungan Kolaboratif. download
19. KES.PG01.019:Menghargai peran dan ketrampilan semua anggota tim pelayanan kesehatan dan sosial. download
20. KES.PG01.020:Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan yang profesional. download
21. KES.PG01.021:Berpartisipasi dalam peningkatan mutu dan prosedur penjamin mutu. download
22. KES.PG01.022:Berkontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional peserta didik. download
23. KES.PG01.023:Menggunakan kesempatan untuk belajar bersama dengan orang lain yang berkontribusi pada pelayanan kesehatan. download

2. Kompetensi tensi Inti
1.PG02.001:Menerapkan Strategi Berubah Dalam Promosi Kesehatan .download
2.PG02.002:Memfasilitasi Praktik Budaya Dalam Promosi Kesehatan Klien/Pasien. .download
3.PG02.003:Memfasilitasi Klien/Pasien Untuk Mendapatkan Dukungan Dari Kelompoknya (Support System). download
4.PG02.004:Mengkoordinasikan Kegiatan Keperawatan Untuk Memfasilitasi Kesinambungan Pelayanan.download
5.PG02.005:Menyusun Rencana Pembelajaran Bersama Klien/ Pasien.download
6.PG02.006:Melaksanakan Rencana Pembelajaran.download
7.PG02.007:Mengevaluasi hasil pembelajaran.download
8.PG02.008:Memfasilitasi Klien/Pasien Untuk Memilih Rencana Promosi Kesehatan Sendiri.download
9.PG02.009:Menggunakan Prinsip Belajar Mengajar Dalam Promosi Kesehatan.download
10.PG02.010:Memberi Bimbingan Antisipasi Pada Fase Krisis Perkembangan.download
11.PG02.011:Mengajarkan Kebiasaan Sehat Terkait Dengan Kegiatan/Latihan Fisik.download
12.PG02.012:Mengajarkan Penggunaan Strategi Koping Yang Sehat Untuk Mengatasi Masalah Kehidupan.download
13.PG02.013:Mengajarkan Kebiasaan Hidup Sehat Terkait Dengan Gizi.download
14.PG02.014:Mengajarkan Keseimbangan Antara Istirahat Dengan Kegiatan.download
15.PG02.015:Mengajarkan Strategi Pengurangan Stres.download
16.PG02.016:Mengajarkan Praktik Kesehatan Terkait Dengan Kebersihan/Hygiene.download
17.PG02.017:Melakukan Skrining Kesehatan.download
18.PG02.018:Mengidentifikasi Resiko Keamanan/Keselamatan Yang Nyata Dan Potensial Terhadap Klien/Pasien.download
19.PG02.019:Merencanakan Penanggulangan Resiko Bersama Klien/Pasien. download
20.PG02.020:Melaksanakan Penanggulangan Resiko Kesehatan.download
21.PG02.021:Menggunakan Langkah/Tindakan Aman Untuk Mencegah Cidera Pada Klien/Pasien.download
22.PG02.022:Melaksanakan Pendidikan Kesehatan Tentang Masalah Atau Isu Kesehatan Yang Dapat Dicegah Dan Konsekuensinya.download
23.PG02.023:Melaksanakan Strategi Untuk Mencegah Kekerasan Dan Penelantaran Di Rumah Tangga.download
24.PG02.024:Melaksanakan Strategi Terkait Dengan Pencegahan/Deteksi Dini Terhadap Penyakit/Masalah Kesehatan.download
25.PG02.025:Menjalankan Strategi Terkait Dengan Pencegahan Prilaku Adiksi.download
26.PG02.026:Melaksanakan Strategi Untuk Memperkecil Resiko Masalah Kesehatan Jiwa.download
27.PG02.027:Melaksanakan Strategi Pencegahan Terkait Dengan Keamanan Tempat Kerja.download
28.PG02.028:Mengevaluasi Efektifitas Tindakan/Langkah-Langkah Pencegahan Terhadap Klien/Pasien.download
29.PG02.029:Melaksanakan Tindakan Untuk Menjaga Keselamatan Diri..download
30.PG02.030:Melaksanakan Kontrak Asuhan Kuratif/Suportif Dengan Menggunakan Prinsip Belajar-Mengajar.download
31.PG02.031:Mempersiapkan Klien/Pasien Untuk Prosedur Diagnostik Dan Penatalaksanaan Dengan Mempergunakan Sumber-Sumber Yang Sesuai/ Tepat.download
32.PG02.032:Memberikan Asuhan Kepada Klien/Pasien Selama Menjalani Pre-Operative.download
33.PG02.033:Memberikan Asuhan Kepada Klien/Pasien Selama Intra Operative..download
34.PG02.034:Memberikan Asuhan Kepada Klien/Pasien Selama Post-Operative..download
35.PG02.035:Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen..download
36.PG02.036:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Sirkulasi/ Peredaran Darah..download
37.PG02.037:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit..download
38.PG02.038:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Per Oral..download
39.PG02.039:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Parenteral..download
40.PG02.040:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urin..download
41.PG02.041:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Fekal..download
42.PG02.042:Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Perenteral..download
43.PG02.043:Meningkatkan Kemampuan Klien/Pasien Dalam Mempertahankan Postur Tubuh Yang Tepat..download
44.PG02.044:Memelihara Keutuhan Jaringan Kulit..download
45.PG02.045:Melakukan Perawatan Luka.download
46.PG02.046:Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman..download
47.PG02.047:Memantau Perubahan Kondisi Kesehatan Klien/Pasien..download
48.PG02.048:Mengkomunikasikan Informasi Penting Kepada Anggota Tim Kesehatan Tentang Kondisi Klien/Pasien..download
49.PG02.049:Memodifikasi Rencana Asuhan Untuk Disesuaikan Dengan Perubahan Kondisi Klien/Pasien..download
50.PG02.050:Memberikan Obat Secara Aman Dan Tepat..download
51.PG02.051:Membantu Mengelola Nyeri Dengan Tindakan Tanpa Bantuan Obat..download
52.PG02.052:Membantu Mengelola Nyeri Dengan Bantuan Obat..download
53.PG02.053:Mengelola Pemberian Darah Dan Produk Darah Secara Aman..download
54.PG02.054:Mengelola Pemberian Terapi Melalui CVC (Central Venous Catheter)..download
55.PG02.055:Menerapkan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi Nosokomial..download
56.PG02.056:Melakukan Evaluasi Hasil Implementasi Asuhan Keperawatan..download
57.PG02.057:Mempersiapkan Kepulangan Klien/Pasien..download
58.PG02.058:Memberikan Perawatan Pendukung Kepada Klien/Pasien Dengan Penyakit Kronis..download
59.PG02.059:Memberikan Pelayanan Yang Sensitif Terhadap Klien/Pasien Yang Mengalami Kehilangan/Berduka..download

C. Standar Kompetensi Khusus
1. PG03.001:Memfasilitasi Pilihan Klien/Pasien Untuk Menggunakan Terapi Alternatif .download
2. PG03.002:Menggunakan Teknologi Informasi Yang Tersedia Secara Efektif Dan Tepat .download

Membuat Judul Penelitian

Sebelum anda membuat judul penelitian, langkah petama yang anda lakukan adalah memilih peminatan riset apa yang akan anda jadikan penelitian tersebut. Pemilihan ini dilakukan sesuai dengan kemampuan dan minatan serat sumber yang tersedia. Langkah ini dilakukan agar anda termotivasi untuk menyelesaikan karya tulis, di samping itu anda tidak merasa terbebani dengan penulisannya. Motavasi penting anda peroleh, supaya lancar dalam penyelesaiannya. Banyak diskusi dengan teman, dosen pembimbing untuk menggali minatan dalam karya tulis tersebut.

Setelah merasa yakin dengan peminatan tersebut, berikutnya mencari fenomena/ masalah dalam penelitian. Identifikasi masalah dalam sebuah penelitian amat penting untuk melihat sejauh mana fenomena yang sudah ada. Dalam menemukan fenomena anda harus banyak membuka referensi dari jurnal, hasil penelitian orang lain, ataupun program pemerintah. Coba cari di berbagai jurnal, surat kabar/ majalah yang terkait dengan fenomena tersebut, langkah yang lebih mudah untuk mencari melalui mesin pencarian di internet, baik lewat google ataupun yahoo. Contoh masalah dibawah ini : angka imunisasi TT 75% di desa Anjatan, sedang target yang ingin di capai di Puskesmas tersebut adalah 85%. Penulisan masalah yang anda cari terutama pada variabel dependen. Semakin banyak mendapatkan fenomena tersebut semakin menarik penelitian itu, sehingga akan memperkaya hasanah penelitian anda. Maka untuk menemukan masalah anda banyak mengumpulkan beberapa sumber, dan ingat dalam mengumpulkan fenomena, sumber yang diperoleh di tulis/ dicatat dengan benar dan lengkap.

Setelah menemukan masalah penelitian berikutnya adalah mencari referensi sesuai dengan masalah tersebut. Referensi bisa dicari dari jurnal, buku, majalah, penelitian orang lain, juga bisa dari kontak person dengan ahli, yang penting dicatata sumber tersebut dengan lengkap. Buatlah catatan referensi secara lengkap dan tidak perlu menuliskan sesuai dengan aturan terlebih dahulu. Membuat referensi sesuai dengan aturan dari institusi (pedoman yg dibuat) sebaiknya gunakan shoftwer yang tersedia, seperti endNot. Dengan shoftwer tersebut memudahkan anda dalam menuliskan sumber atau referensi.

Kemudian setelah dipelajari referensi tersebut, usahakan untuk menyusun kerangka teori yang anda dapatkan dari berbagai referensi. Sebaiknya kerangka teori dibuat dalam bentu bagan. Bila sumber/ referensi tidak dituliskan dalam bentuk bagan dapat dimodifikasi teori tersebut oleh anda berbentuk bagan, sesuai dengan pemahaman tentang teori yang menjadikan topik penelitian. Setelah menyusun kerangka teori dalam bentuk bagan coba mendiskusikan denga teman atau pembimbing apa yang akan anda teliti, sebaiknya anda mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan sendiri untuk dijawab.

Kalau sudah yakin melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan coba tuangkakn konsep tersebut dalam bentuk kerangka konsep. Dalam menyusun kerangka konsep yang harus diperhatikan, apakah penelitian menunjukan hubungan antar variabel, atau merupakan variabel tunggal. Pendekatan yang di pilih sebagai peneliti pemula sebaknya pendekatan penelitian kuantitaif, kecuali anda dan pembimbing anda merasa mampu, misalnya dalam penelitian keperawatan/ kebidanan jenis penelitian tindakan, study kasus, atau eviden base riset. Buatlah penelitian deskriptif sebagai peneliti pemula, yakni hanya satu variabel yang akan anda uji, atau penelitian bivariat yakni menguji dua variabel yang berbeda (dependen-independen), sesuaikan dengan kemampuan anda, dan diskusikan dengan pembimbing. Dalam penelitian deskriptif tidak mesti/ perlu membuat kerangka konsep dan hipotesa, jadi anda cukup membuat kerangka teori. Sedang bila memilih penelitian untuk menguji hubungan antara dua variabel yang berbeda maka lakukan uji hipotesa, buatlah kerangka konsep.

Ketika sudah mengikuti tahapan tersebut di atas maka anda dan pembimbing dapat menentukan judul penelitian sesuai dengan syarat. Kesulitan biasanya anda tidak mempelajari hasil penelitian orang lain, baik itu jurnal maupun penelitian yang lain, atau anda menelan mentah mentah penelitian orang untuk di copy/ jiplak, padahal anda tidak paham. Silahkan anda mencoba mudah-mudahan anda bisa.

Asuhan Keperawatan Keluarga

Pengertian :
Rangkaian kegiatan yg diberikan mll Praktek Keperawatan Kelg u/ mbantu menyelesaikan masl. Kesh Kelg dg menggunakan proses keperawatan.
TUJUAN
Tujuan Umum : Ditingkatkanya kemampuan kelg dlm mengatasi masl kesehatannya scr mandiri
Tujuan khusus : ditingkatkannya kemampuan kelg dalam :
1. Mengenal masalah keseh keluarga
2. Memutuskan tindakan yg tepat u/ mengatasi masl keseh kelg.

3. Melakukan tindakan keperw keseh kelg kepada anggota kelg yg sakit, mempunyai g3 fungsi tubuh dan atau yg membutuhkan pertolongan.
4. Memelihara lingkungan ( fisik, psikis, sosial ) sehingga dapat menunjang peningkatan keseh kelg
5. Memanfaatkan sumber daya yg ada di masyarakat misalnya : puskesmas, Pustu, askin dan posyandu u/ memperoleh yankes.


SASARAN
Keluarga – keluarga yg Rawan Kesehatan yaitu :
Keluarga yg mempunyai masalah kesehatan atau yg beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
TAHAPAN NYA MELIPUTI :
Pengkajian kelg dan Individu di dalam keluarga.
Yang termasuk pengkajian keluarga :
a. Mengidentifikasi data demografi dan
sosio kultur
b. data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga

d. Stres dan strategi koping yg digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk pengkajian individu adl:
a. Fisik b. mental
c. Emosi d. Sossial
e. Spiritual
Perumusan diagnosa keperw Kelg
Penyusunan rencana
Pelaksanaan Askep
Evalusi
PENGKAJIAN KELUARGA
Data umum dg mengidentifikasi data demografi dan sosio kultur meliputi :


* Nama kepala keluarga
* Alamat dan No telpon
* Pekerjaan KK
* Pendidikan KK

Komposisi Keluarga
Status imunisasi dan KB
Genogram dibuat 3 generasi
Tipe Keluarga
Suku bangsa
Agama
Status sosial ekonomi keluarga
Aktifitas rekreasi keluarga
Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan kelg saat ini
GENOGRAM


LK PR Identi klien mninggal menikah pisah




Cerai anak angkat

Tugas perkembangan keluarga yg belum terpenuhi
Riwayat keluarga inti
Riw Keseh masing2 angg kelg,
Kel- Utama angg kelg  merupk Masalah/problem pd DX Kep kelg
Riwayat kes keluarga sebelumnya.
Riw dari kelg masing2, baik dari suami atau istri



Data Lingkungan
Karakteristik rumah
Karakteristik tetangga dan komunitas
Mobilitas geografis keluarga
Perkumpulan kelg dan interaksi dg masyarakat.

Sistem pendukung keluarga
Struktur keluarga
Pola komunikasi keluarga
Struktur kekuatan keluarga
Struktur peran
Nilai dan norma keluarga
Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Fungsi sosialisasi
Fungsi reproduksi

Fungsi perawatan kesehatan ( tugas kelg)
Ditanyakan masing2 yaitu :
1. Fungsi mengenal masalah keseh
2. Fungsi mengambil keputusan
3. Fungsi merawat angg kelg
4. Fungsi memelihara lingk
5. Fungsi memanfaatkan yankes
Data diatas sebagai Etiologi pada DX kep Kelg




Fungsi ekonomi
Stress dan strategi koping
Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Kemampuan kelg berespon terhadap situasi/sterssor
Stategi koping yg digunakan
Stategi adaptasi disfungsional

PENGKAJIAN INDIVIDU SBG ANGGOTA KELG
Pemeriksaan fisik setiap anggota kelg : fisik, mental, emosi, sosial dan spiritual
HARAPAN KELUARGA

B. DX KEPERW KELUARGA
1. Aktual (G3 kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
Contoh :

P : Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan pada balita ( anak M), keluarga bapak T
E : berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota kelg dg G3 mobilisasi
2. Resiko (ancaman)
Sudah ada data yg menunjang namun belum terjadi gangguan.
Contoh :
P : Resiko terjadi konflik pada kelg Bpk I
E : berhubungan dg ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi

P : Resiko gangguan pergerakan pada lansia (ibu G) kelg bapak J
E : berhubungan dengan ketidakmampuan kelg merawat anggota kelg dg keterbatasan gerak
3. Potensial (keadaan sejahtera/wellness)
Suatu keadaan dimana kelg dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan kelg dapat ditingkatkan

Contoh :
P : Potensial terjadi peningkatan keejahteraan pada ibu hamil (ibu N) keluarga bapak F
P : Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi kelg bapak X

SKALA MENENTUKAN PRIORITAS ASKEP KELUARAGA (BAILON&MAGLAYA, 1978)



Faktor yg mempengaruhi penentuan prioritas :
Kriteria I : sifat masalah, bobot yg lebih berat, tidak/kurang sehat :
Memerlukan tindakan segera
Disadari dan dirasakan o/ keluarga
Kriteria II : kemungkianan masalah dapat diubah, perhatikan terjangkaunya faktor2 sebagai berikut :

Pengetahuan yg ada sekarang, Tehnologi dan tindakan u/ menangani masalah
Sumberdaya kelg : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas , organisasi dlm masyarakat dan sokongan masyarakat

Kriteria III : potensial masalah dapat dicegah, faktor2 yg perlu diperhatikan :
Kepelikan dari masalah yg berhubungan dg penyakit atau masalah
Lamanya masalah, yg berhubungan dg jangka waktu masalah itu ada
Tindakan yg sedang dijalankan adalah tindakan2 yg tepat dlm memperbaiki masalah

Adanya kelompok” High risk” atau kelp yg sangat peka menambah potensi u/ mencegah masalah
Kriteria IV : menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana kelg melihat masalah kesehatan tersebut .
Nilai skor yg tertinggi yg terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan kelg

TAHAPAN TINDAKAN KEP KELUARGA
Menstimulasi kesadaran/penerimaan kelg mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dg cara :
Memberikan informasi
Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan ttg kesehatan
Mendorong sikap emosi yg sehat terhadap masalah

2. Menstimulasi kelg u/ memutuskan cara perawatan yg tepat dg cara :
Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
Mengidentifikasi sumber2 yg dimiliki kelg
Mendiskusikan ttg konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dlm merawat anggota kelg yg sakit, dg cara :

Mendemonstrasikan cara perawatan
Menggunakan alat dan fasilitas yg ada di rumah
Mengawasi kelg melakukan perawatan
4. Membantu kelg u/ menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dg cara :
* Menemukan sumber2 yg dapat digunakan kelg

Melakukan perubahan lingkungan kelg seoptimal mungkin
5. Memotivasi kelg u/ memanfaatkan fasilitas kesehatan yg ada, dg cara :
Mengenalkan fasilitas kesehatan yg ada di lingkungan kelg
Membantu kelg menggunakan fasilitas kesehatan yg ada

EVALUASI
Evaluasi disusun dg menggunakan SOAP secara operasional
S : adalah hal2 yg dikemukakan o. kjelg secar subyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan
O : adalah hal2 yg ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan

A: adalah analisa dari hail yg telah dicapai dg mengacu pada tujuan yg terkait dg diagnosis

P : adalah perencanaan yg akan datang setelah melihat respon dari kelg pada tahapan evaluasi

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN

Definisi
Kelenjar
Organ yg berfungsi menghasilkan substansi biologis bisa melalui saluran atau langsung ke darah
Hormon
Pembawa pesan kimiawi & mempengaruhi kerja organ tubuh
Kelenjar endokrin
Kelenjar yg mensekresi produknya langasung kedalam darah


hipotalamus-hipofise
Hipotalamus : daerah kecil di bawah ventrikel ketiga, di belakang kiasma optikum
Ada serat saraf yg menuju hipofise
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii, berbentuk oval dgn diameter ± 1 cm
Hipofise mempunyai peranan penting dlm sekresi hormon dr semua organ2 endokrin
Hipofise tdr dr 2 lobus :
Hipofise Anterior (adenohipofise)  bagian terbesar hipofise kira2 2/3 bagian dr hipofise
Posterior (neurohipofise)  1/3 bagian hipofise, terdiri dr jaringan saraf
HIPOFISE ANTERIOR
Growth hormone
TSH/Thyroid Stimulating Hormone/Tirotropin
Adenocorticotropic hormone (ACTH)
Gonadotropic hormone
Prolaktin
MSH (melanosit stimulating hormone)
GROWTH HORMONE Hormon pertumbuhan = somatotropin
Dilepaskan akibat rangsangan GHF (Growth hormone releasing factor) dr hipotalamus
Menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh, menambah jumlah & ukuran sel
Fungsi lain :
Meningkatkan kecepatan sintesis protein
Meningkatkan metabolisme lemak
Menurunkan kecepatan pemakaian glukosa
Gangguan sekresi GH
Defisiensi GH
Dwarfisme : kekurangan pd masa pubertas, pertumbuhan tidak sesuai usia
Hipersekresi GH
Prapubertas
Gigantisme : pertumbuhan memanjang berlebihan
Dewasa
Akromegali



TSH (Thyroid Stimulating Hormone)

Dikeluarkan akibat rangsangan TRH (Thyrotropin Releasing Factor) dr hipofise
Merangsang kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin & tri-iodotironin
Abnormalitas fungsi tiroid : Hipotiroidisme (pada perkembangan janin dan neonatus akan menghambat pertumbuhan fisik dan mental, pd org dws proses berpikirnya lambat, letargi ), Hipertiroidisme ( goiter/kelenjar tiroid yg membesar)

Gambaran :
Ada 4
Diameter 3 mm
Terletak di belakang kelenjar tiroid, masing2 melekat pd bagian belakang kelnjar tiroid, Sepasang di atas sepasang di bawah
Terbenam dalam kapsul kelenjar tiroid

Memproduksi hormon paratiroid atau parathormon /PTH

Fungsi : menurunkan jumlah kalsium dalam darah melalui :
Mentransfer kalsium dlm tulang ke dalam plasma
Meningkatkan reabsorbsi kalsium oleh tubulus ginjal
Meningkatkan absorbsi kalsium dlm usus
4.Kelenjar adrenal
Terletak dikutub atas ginjal
Disebut juga kelenjar suprarenalis karena letaknya diatas ginjal, kadang disebut kelnjar anak ginjal karena menempel pd ginjal
Terdapat 2 kelenjar adrenal pd manusia & masing2 kelnjar tersebut melekat pd bagian atas ginjal kiri dan kanan


Korteks adrenal mensintesa 3 kelas hormon steroid yaitu :



Kelenjar Ovarika
terdapat pd wanita, terletak pd ovarium disamping kanan dan kiri uterus
Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yg mempunyai fungsi memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yg besar, bahu yg sempit dll

FISIOLOGI CARDIOVASCULAR

Dr. EDY HERMANTO

MATERI (smt II-A/ 3 x)
FUNGSI & MEKANISME KERJA JANTUNG :
Mekanisme jantung sbg pompa
Sistim konduksi listrik jantung
Mekanisme kontraksi otot jantung
MEKANISME REGULASI & SIRKULASI DARAH
Pembuluh darah arteri, vena & sistim kapiler
Tekanan darah & mekanisme regulasi tekanan darah
GANGGUAN FUNGSI JANTUNG & SIRKULASI DARAH
Gangguan fungsi jantung
Gangguan sirkulasi darah
FUNGSI & MEKANISME KERJA JANTUNG
Dr. EDY HERMANTO
MEKANISME JANTUNG SEBAGAI POMPA
Jantung memiliki 2 atrium & 2 ventrikel
Ant. Vent. Ki & Atrium Ki terdapat katup tricuspidalis
Ant. Vent. Ka & Atrium Ka terdapat katup bicuspidalis (mitralis)
Ant. Vent. Ki & A. Pulmonalis serta vent. Ka & Aorta terdapat katup Semilunaris
Tenaga utama pompa jantung berasal dari ventrikel
Vena besar yang bermuara di jantung tdk dibatasi oleh katup
Dinding jantung mendapatkan darah dari A. Coroner Ki. & Ka.
Otot jantung sama dengan otot skelet (rangka/lurik) , memiliki filamen actin & myosin, sehingga kontraksinya berlangsung karena pergeseran kedua filamen ini

FISIOLOGI OTOT JANTUNG
Jantung dibentuk oleh 3 jenis otot :
Otot atrium
Otot ventrikel
Serabut otot perangsang & penghantar khusus
Beda Otot skelet dg Otot jantung adalah didapatkannya :
fungsional synsitium yg terletak diantara serabut otot jantung, sehingga jika salah satu bagiannya dirangsang, keadaan terangsang ini akan dihantarkan ke seluruh otot jantung.
Jantung td 2 fungsional synsytium :
Synsitium atrium
synsytium ventrikel
* Aliran rangsang dari atrium ke ventrikel mll jaringan khusus penghantar rangsang yg disb : berkas A-V

FUNGSI KATUP
Katup AV lebih tipis dibanding Katup semilunaris
Katup AV mencegah aliran balik dari ventrikel ke atrium selama sistolik :
secara pasif, mengikuit selisih tekanan dr vent. & atrium
M. papilaris melekat pd katup AV mll chorda tendinae , fungsi: menarik katup ke arah ventrikel, jika penutupan ke atrium terlalu jauh ke dalam atrium, selama kontraksi ventrikel
Katup semilunaris (Aorta & Pulmonal):
Mencegah aliran balik dr aorta & A. pulmonalis ke ventrikel
Penutupan lebih kuat, shg bunyi lebih kuat dibanding katup AV

ELEKTROFISIOLOGI OTOT SKELET
Potensial membran otot dibentuk oleh :
1. Jar. Otot yg memiliki pompa Na & K
Na dipompa ke luar sel, K kedalam sel
Na & K bergerak Dari tempat dg konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
2. Permeabilitas ion K 50-100 x > dp ion Na
3. Anion dalam sel bersifat impermiabel
Rangkaian proses kontraksi :
Pot. Membran istirahat = - 85 mv
Setiap rangsang thd pot. Membrane akan terjadi rangkaian perubahan mulai depolarisasi -- repolarisasi --- istirahat, yang disebut Action Potential

ELEKTROFISIOLOGI OTOT JANTUNG
Proses depolarisasi – repolarisasi dari otot jantung :
Kontraksi otot jantung dimulai oleh rangsang dr jar. Khusus (Cardiac coduction system) yang mengandung fungtional syncytium
Cardiac conduction system meliputi :
SA node
AV Node
Internodal atrial pathways
Bundle of HIS (Bag. AV node yg menjembatani Atrial & ventrikular syncytium)
Bundle of HIS berlanjut menjadi Purkinya fibers
Kontraksi berupa depolarisasi – repolarisasi
Depolarisasinya berlangsung cepat (spt otot skelet), & Repolarisasinya berlangsung lambat





SIFAT JANTUNG
1.RHYTMICITY : kesanggupan jantung untuk secara otomatis & periodik merangsang dirinya sendiri. Ini disebut pula sifat CHRONOTROPIC, yang berarti sifat yang menentukan waktu atau kecepatan denyut jantung
2.CONDUCTIVITY adalah kesanggupan jantung menghantarkan rangsang baik melalui jaringan khusus penghantar rangsang maupun melalui myocard. Sifat ini disebut pula sifat DROMOTROPIC dari jantung
3. EXCITABILITY adalah kemampuan jantung utk dirangsang oleh:
- Otot jantung sendiri
Melalui syaraf jantung
Penyebab lain seperti tindakan mekanis, rangsang listrik dll
Sifat ini disebut BATHMOTROPIC jantung.
4. CONTRACTILITY adalah sifat jantung yang berhubungan dengan daya kontraksinya. Disebut pula INOTROPIC.


Systim konduksi
SYSTEM KONDUKSI
KONTRAKSI JANTUNG
Siklus jantung td periode relaksasi yg disb : DIASTOLIK
& periode kontraksi yg disb : SISTOLIK
Darah dr V. cava mengalir ke dalam atrium, 70 % langsung mengalir dr atrium ke ventrikel (tanpa kontraksi atrium)
Kontraksi atrium menyebabkan pengisian ventrikel tambah 30 %
Selama sistolik, sejumlah besar drh tertimbun di atrium, krn katup A-V tertutup
VOLUME VENTRIKEL
- Selama diastolik : pengisian tiap ventrikel adl 120 – 130 ml,
disb : End Diastolik Volume
- Selama sistolik, vol. ventrikel menjadi berkurang smp 70 ml, disebut Stroke volume
- Volume sisa dari tiap ventrikel pada akhir sistolik # 50-60 ml,
disb : Volume akhir sistolik

SIKLUS JANTUNG
Tiap siklus memiliki respon :
Listrik
Mekanik
Rangsang gel. Listrik :
mll SA Node disebut Depolarisasi
Diikuti pemulihan listrik disebut repolarisasi
Respon Mekanik
Kontraksi otot Ventrikel Sistolik
Relaksasi otot Ventrikel Diastolik
5 FASE SIKLUS JANTUNG
MID DIASTOLE :
Atrium & Ventrikel istirahat
Darah dr atrium & Vent. Mengalir pasif via katub AV

DIASTOLE LANJUT
Gel. Depolarisasi nyebar atrium
Atrium kontraksi
20 % - 30 % isi ventrikel bertambah
III . SISTOLE AWAL
IV. SISTOLE LANJUT
V. DIASTOLE AWAL
CURAH JANTUNG/ CARDIAC OUT PUT * Vol. Drh yg dipompa tiap ventrikel per menit * Berubah-ubah sesuai kebutuhan jar. Perifer thd oksigen & nutrisi
CURAH SEKUNCUP / STROKE VOLUME
Vol. Drh yang dikeluarkan ventrikel dlm satu kali pompa
COP = HR x SV

MEKANISME REGULASI & SIRKULASI DARAH
Pembuluh darah arteri, vena & sistim kapiler
Tekanan darah & mekanisme regulasi tekanan darah
SYSTEM VASCULAR
Scr anatomis td 3 bag :
Distributing system yg td arteries & arteriole, dg fungsi :
Transport / penyalur drh ke semua organ
Mengatur alirannya ke bag. yg membutuhkan
Menjalarkan tekanan pulsasi dr jantung ke arteri & arteriole
Diffusing system, yg td pembuluh darah kapiler :
Dg dinding yg khas, mengakibatkan terjadinya proses difusi , ex : O2, nutrient dll
Bersama arteriole & venule berfungsi memelihara tahanan / resistance vascular
Collecting system, berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler, pembuluh lymphe dg tujuan mengalirkan darah kembali ke jantung

ARTERI
Anatomi :
dinding tebal
Memiliki jar. Elastis , shg tekanan relatif tetap
Darah dari jantung memasuki arteri scr terputus-putus, shg menimbulkan pressure pulses (tek. Nadi)
Faktor yang mempengaruhi tek. Nadi :
Jml stroke volume jantung :
@ Kenaikan frekw. Jantung
@ Penurunan TPR : aliran drh arteri ke vena mjd
cepat
Compliance / total distensibility arteri
Sifat ejeksi darah selama systole

DISTRIBUSI DARAH DALAM TUBUH
7 % dalam jantung
9 % dalam pembuluh paru
# 84 % dr vol. Darah beredar dalam sirkulasi sistemik :
64 % dalam vena
15 % dalam arteri
5 % dalam kapiler
LUAS PENAMPANG LINTANG TOTAL (dlm Cm2):
Aorta : 2,5
Arteri kecil : 20
Arteriole : 40
Kapiler : 2500
Venule : 250
Vena kecil : 80
Vena Cava : 8





ARTERIOLE & KAPILER
Mengatur aliran darah dihampir seluruh jaringan
Proses pertukaran zat antara darah & cairan jaringan
# 10 bilion kapiler
Dinding kapiler sangat permiabel terhadap semua zat yg terlarut dlm plasma & cairan jaringan, kecuali Impermiabel terhadap plasma protein, yg menimbulkan tek. Osmotik koloid
Cairan melewati membran kaplir ,krn ada perbedaan tekanan :
Perbedaan tek. Hydrostatik ant. Kedua fihak membran kapiler
Perbedaan tek. Osmotik koloid ant. Kedua fihak membran kapiler

VENA
Darah dari semua vena masuk atrium kanan, shg tekanan dlm atirum kanan disb central venous pressure
Central venous pressure diatur oleh :
Kemampuan jtg memompa darah dr atrium
Kecenderungan drh dari perifer ke atrium kanan , ex : Penambahan Vol. Drh ; Penambahan tonus vena; Dilatasi pembuluh systemik yg kecil ( resistance menurun )
Fungsi vena :
Sbg pompa (>> vena kaki saat kaki digerakkan)
Sbg reservoir darah
Cara mengukur tekanan vena
- Perhatikan distensi vena jugularis


TEKANAN DARAH & MEKANISME PENGATURAN TEKANAN DARAH
Tekanan Darah perlu utk daya dorong kedalam arteri, arteriole, capiler & sistim vena, shg terbentuk aliran darah
Tek. drh sistole normal ant. 90 – 140 mmHg, & diastole ant. 60- 90 mmHg
Selisih ant. Tek. Systole & diastole disb Pulse pressure
Tek. Darah rata-rata disebut Mean arterial Pressure (MAP)



MAP merupakan hasil perkalian COP & TPR

PENGENDALIAN TEKANAN DARAH
SISTEM SARAF :
di batang otak : Vasomotor center
Diluar CNS : Chemoreceptor & Baro receptor
SISTEM HUMORAL / KIMIA
- Vasopressin, Angiotensin, Epinephrin, Acetylcholin, Cerotonin dll
SISTEM HAEMODINAMIC
Volume darah
Susunan kapiler
Perubahan tekanan osmotik & hidrostatik

VASOMOTOR CENTER (VMC)
Vasoconstriksi di medula oblongata Proximal serta Vasodilatasi terletak di bag. Medial & distal dari medula oblongata
Berpengaruh pada myocardial contractility, End diastolic volume & cardiac Pace maker
VMC berhub. dg hypotalamus, shg emosi,hormonal, stress akan berpengaruh thd fungsi CVS
BARRORECEPTOR & CHEMORECEPTOR
Baroreceptor terdapat di percabangan A. carotis communis & Arcus aorta, chemoreceptor di sinus caroticus
Fungsi baroreceptor adl menekan aktivitas vasoconstrictor & Chemoreceptor adl meningkatkan aktivitas vasoconstriktor
Baroreceptor terangsang bila terjadi kenaikan tek. Darah, chemoreceptor terangsang bila terdapat perubahan kimia darah
Penting utk pengendalian tek. Darah scr mendadak

SISTIM HUMORAL / KIMIA
Sistim ini menjamin sirkulasi umum agar terdapat dalam batas-batas yg normal
Calcium : menyebabkan rangsang vasoconstriksi arteriole
K+ & Mg : Vasodilatasi arteriole
Bradikinin, histamin, serotonin : berkurangnya radius arteriole, shg TPR meningkat
Epinephrin, Angiotensin, Vasopresin Ca, K : berefk pada jantung / pembuluh darah
Peran renin angiotensin bersifat lambat, & menggantikan reflek syaraf yg gagal menjalankan fungsinya


SISTIM HEMODINAMIK
Hormon yg berperan mengatur vol. Darah :
Aldosteron : menghambat ekskresi Na. (sodium), shg nilai osmotik intravascular meningkat difusi cairan interstitial ke intravascular Vol. Drh meningkat
ADH (Anti Diuretic Hormon) :
@ reabsorbsi air shg menurunkan vol. Sekresi air mll
ginjal
@ Vasoconstriksi pemb. Drh
@ meningkatkan tahanan

Obat Untuk Gangguan Jantung

PENDAHULUAN
Tiga kelompok obat, glikosida jantung, antiangina, dan antiaritmia, akan dibahas dalam bab ini. Obat-obat dalam kelompok ini mengatur kontraksi jantung, frekuensi dan irama jantung, dan aliran darah kemiokardium (otot jantung).
klik ini dulu Blog dengan ID 111410 Tidak ada

GLIKOSIDA JANTUNG

Efek utama digoksin adalah untuk meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung. Akibatnya curah jantung meningkat, ukuran jantung mengecil, penurunan tekanan vena dan akhirnya meredanya edema.
Selain itu digoksin menurunkan frekuensi denyut jantung. Digoksin juga menurunkan konduksi melalui nodus AV, sehingga melindungi ventrikel terhadap takikardia atrial.
Farmakokinetik
Digoksin dan digitoksin berbeda dlm laju absorbsi, pengikatan pd prot. & paruhx. Ke2 obat ini pny wkt paruh yg panjang & akumulasi obat dpt terjd. Krn digitoksin pny wkt paruh yg > panjang, mk toksisitas dpt berlsg > lm stlh obat dihentikan dr pemakaian digoksin.
30 % dr digoksin dimetab o/ hati & 65% dieks o/ ginjal hampir tanpa perub, sedangkan digitoksin dimetab o/ hati & dieks o/ ginjal. G3 fs ginjal dpt m’pengaruhi metab digitoksin.
G3 fs tiroid dpt m’pengaruhi metab glikosida jntg. Bg klien dgn hipotiroidisme, dz digoksin/digitoksin hrs ditrnkan; pd hipertiroidisme dz mungkin perlu dinaikkan.
Farmakodinamik
Mula kerja & kerja puncak dr digoksin oral dan IV berbeda2. Kadar serum terapeutik u/ digoksin ad 0,5 – 2,0 ng/mL & u/ digitoksin ad 10 – 35 ng/mL. U/ mengobati PJK hrs dicapai kadar terapeutik serum yg > rendah, sedangkan u/ flutter atau fibrilasi atrial diperlukan kadar serum terapeutik yg > tinggi.
Dr ke2 obat ini, digoksin > sering dipakai. Obat ini dpt diberikan mlli oral atau IV.
Toksisitas digitalis
OD atau akumulasi digoksin dpt m’sebabkan toksisitas digitalis. Tanda2 & gejalax ad :
Anoreksia
Diare
Mual
Muntah
Bradikardia
Takikardia
dll


Interaksi Obat
Interaksi obat dgn preparat digitalis dpt m’sebabkan toksisitas digitalis. Banyak dr diuretik kuat spt furosemid (Lasix) & hidroklorotiazid (HidroDiuril) memperberat kehilangan K dr tbh. Hipokalemia yg timbul akan meningkatkan efek preparat digitalis, & terjdlah toksisitas digitalis. Preparat kortison yg dipakai scr sistemik akan menambah retensi Na & eks atau kehilangan Kalium & jg m’sebabkan timbulnya Hipokalemia.
Proses Keperawatan: Glikosida Jantung
Pengkajian
Tetapkan dulu fungsi dasar jantungnya, untuk dibandingkan dengan efek terapeutik&keracunan digoksin.
Denyut apek, nadi perifer, irama&frekuensi serta kualitas gelombang nadi, umur, BB&status elektrolit harus dicatat.
Jika diuretik dipakai bersama digoksin, pengetahuan tentang efek obat ini terhadap kadar kalium serum & kemungkinan keracunan digoksin pada hipokalemia, penting bagi perawat.
Keadaan lain yang dapat menyebabkan hipokalemia adalah gangguan gastrointestinal, stres & asupan makanan yang buruk.

Intervensi Keperawatan
Ketahui beda antara digoksin dan digitoksin.
Periksa adanya payah jntg.
Penyuluhan kpd klien
Beritahu klien ttg cr memeriksa denyut nadi.
Nasehatkan klien u/ mkn yg kaya akan kalium.
Jlskan pd klien ttg pentingnya kepatuhan thd terapi obat.
Digoksin diberi sesudah makan untuk mengurangi iritasi lambung.
Nasehatkan klien u/ tidak memakai obat2an bebas.



Evaluasi
Efek terapuetik digoksin akan tampak berupa perbaikan keadaan paru, edema perifer & kelelahan, peningkatan volume nadi & keluaran urine, dan tanda lain perbaikan curah jantung seperti awas mental & toleransi latihan.
Karena bendungan pembuluh darah gastrointestinal berkurang, maka nafsu makan bertambah&mual hilang.
Bila gagal jantung tidak dapat diatasi, perbaikan hanya terbatas & pemberian obat perlu berlanjut terus (menahun)
OBAT-OBAT ANTIANGINA
Ad : obat2an yg dipakai u/ mengobati angina pektoris dgn meningkatkan aliran drh baik dgn me+ suplai O2 atau dgn me-i kebutuhan miokardium.

Jenis Angina:
Klasik (stabil) yg terjd pd keadaan stres atau bekerja.
Tdk stabil (Pra-infark) yg sering kali terjd sepanjang hari dan semakin berat.
Varian (Prinz Metal) yg terjd sewkt istirahat.

Nitrat
Farmakokinetik
Gliseril trinitrat, sorbid nitrat. Gliseril trinitrat 600 mcg & isosorbid nitrat 5 mg paling sering dipakai untuk mengatasi serangan akut. Keduanya diberi secara sublingual dan bekerja dalam 2 mnt selama sekitar 20 mnt. Sekitar 40 – 50% dr nitrat yg diabsorbsi mlli saluran gastrointestinal akan diinaktivasi o/ metab hati. Nitrogliserin dlm salep NITRO-BID dan dlm Pacth Transderm Nitro akan diabsorbsi scr perlahan mlli kulit.
Farmakodinamik
Nitrat bekerja lsg pd otot polos pembuluh drh, m’sebabkan relaksasi dan dilatasi. Obat2 ini menurunkan preload jntg (jml drh dlm ventrikel pd akhir diastole), afterload (tahanan pembuluh drh perifer) dan mengurangi kebutuhan O2 miokardium. berakibat penurunan tahanan perifer dan penurunan aliran balik vena ke jantung. Jadi kebutuhan oksigen miokard menurun.

Efek samping dan reaksi yg merugikan dr Nitrat:
Sakit kepala
Hipotensi
Pusing
Lemah
Ingin pingsan
Penghambat Beta
Farmakokinetik
Scr oral, penghambat beta diabsorbsi dgn baik. Absorbsi kapsul sustained-release diabsorbsi scr lambat. Wkt paruh penghambat beta non selektif propanolol (Inderal) ad 3-6 jam. Dr gol penghambat beta selektif, atenolol (Tenormin) memiliki wkt paruh 6-9 jam & metoprolol (Lopresor) ad 3-7 jam. Propanolol & metoprolol dimetab & dikeluarkan o/ hati. 50% atenolol dieks tidak berubah o/ ginjal, & 50% dieks tanpa diabsorbsi o/ feses.

Farmakodinamik
Mula kerja dr propanolol ad 30 mnt & kerja puncakx dicapai dlm 1-1,5 jam & masa kerjax ad 4-12 jam. U/ mula kerja atenolol ad 60 mnt, puncak kerjax dicapai dlm 2-4 jam, & masa kerjax ad 24 jam; sedangkan u/ mula kerja metoprolol dicapai dlm 15 mnt & lama kerjax ad 6-12 jam.


Efek samping dan reaksi yg merugikan dr Penghambat Beta:
Penurunan denyut nadi
Penurunan tekanan drh
Bronkospasme
Respon tingkah laku
Impoten
Reflek takikardi
Reflek vasokontriksi
Penghambat Rantai Kalsium
Farmakokinetik
3 penghambat rantai kalsium, verapamil (Calan), nifedipine (Procardia0, dan diltiazem (Cardizem), telah dipakai dgn selektif dlm pengobatan angina jangka panjang. 80 – 90% dr penghambat rantai kalsium diabsorbsi mlli mukosa gastrointestinal. Tetapi metab first-pass o/ hati akan me-i tersediax obat bebas dlm sirkulasi & hny 20% dr verapamil, 45-65% diltiazem, dan 35-40% nifedipine yg bioavailable. Ke3 obat ini tinggi berikatan dengan prot (80-90%) dan wkt paruhx ad 2-6 jam.

Farmakodinamik
Bradikardia merup mslh yg sering terjd pd verapamil. Nifedipine paling kuat, me+ vasodilatasi koroner & PD perifer, dan dpt terjd hipotensi. Mula kerjax 10 mnt u/ verapamil dan 30 mnt u/ nifedipine & diltiazem. Lama kerjax ad 3-7 jam (PO) dan 6-8 jam u/ nifedipine & diltiazem.


Efek samping dan reaksi yg merugikan dr Penghambat Rantai Kalsium:
Sakit kepala
Hipotensi
Pusing
Perub fs hati dan ginjal

Proses Keperawatan: Obat2 ANTIANGINA
Pengkajian
Periksa TTV
Dapatkan riwayat medis dan pengobatan klien.

Perencanaan
Klien akan memakai obat2 antiangina sebagaimana diresepkan dan bebas dr angina

Intervensi
Pantau TTV
Oleskan salep Nitro-Bid dgn menggunakan penekan lidah atau sarung tangan
Minta klien u/ duduk atau berbaring sewkt memakai nitrat pertama kali
Tawarkan air sblm memberi nitrat
Laporkan jk angina menetap.

PENYULUHAN KPD KLIEN

Nitrat
Beritahu klien ttg cara pemakaian nitrogliserin sublilngual (SL).
Jelaskan pd klien u/ memakai tablet nitrogliserin SL jk timbul nyeri dada.
Berikan penjelasan pd klien cara menggunakan Transderm Nitro patch.
Nasehati klien bahwa seringkali akan timbul sakit kepala wkt mula2 memakai obat nitrogliserin dan biasax berls selama 30 mnt.
Nasehati klien ttg kemungkinan timbulx toleransi thd nitrogliserin.
Beritahu klien u/ menelan obat nitrat ½ jam sblm atau ssdh mkn.
Penghambat Beta dan Penghambat Rantai Kalsium
Beritahu klien u/ tdk menghentikan obat2 ini tanpa persetujuan dokter.
Nasehati klien u/ memanggil dokter jika pusing atau akan pingsan


Evaluasi
Tidak berhasilnya nitrat mengatasi nyeri dapat menunjukkan terjadi IM, dan harus ditindaklanjuti.
Pemantauan EKG selama nyeri dada dan setelah mereda mungkin bermanfaat untuk melihat nitrat.
ANTIDISRITMIA
Ad : obat2an yg dipakai u/ mengobati setiap penyimpangan frekuensi atau pola denyut jntg yang tdk normal.

Disritmia jntg sering kali diikuti o/ infak miokardium (serangan jntg), hipoksia, hiperkapsia (meningkatnya CO2 dlm drh), ke>an katekolamin atau ketdk seimbangan elektrolit.

Obat-obat antiaritmia dapat dibagi berdasarkan penggunaan kliniknya dalam obat-obat untuk aritmia supraventrikel (misal verapamil). Obat-obat untuk aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikel (misal disopiramid), dan obat-obat untuk aritmia ventrikel (misal lidokain).


Farmakokinetik
Obat antidisritmia diabsorbsi dgn cepat pd mukosa gastrointestinal, kemudian dieks o/ ginjal tanpa mengalami perub.

Farmakodinamik
Menghambat perangsangan adrenergik dr jntg
menekan eksitabilitas dan kontraktilitas dr miokardium
Menurunkan kec hantaran pd jar jntg
Meningkatkan masa pemulihan (repolarisasi) dr miokardium
Menekan otomatisitas (depolarisasi spontan u/ memulai denyutan)

Efek samping dan reaksi yg merugikan dr Penghambat Rantai Kalsium:
Mual
Muntah
Diare
Kekacauan mental
Hipotensi
Bradikardia
Proses Keperawatan: ANTIDISRITMIA
Pengkajian
Periksa TTV dan EKG
Dapatkan riwayat medis dan pengobatan klien.
Periksa kadar terapeutik obat di dlm serum.

Perencanaan
Denyut jntg klien akan kembali pd irama sinus N.
Klien mengikuti pemakaian obat dgn teratur.

Intervensi
Pantau TTV dan EKG
Bila pemberian obat scr IV atau bolus, hrs diberikan dlm periode 2-3 mnt atau sesuai resep dokter.

PENYULUHAN KPD KLIEN

Beritahu klien u/ melaporkan efek samping reaksi yg merugikan kpd perawat/dokter.
Beritahu klien u/ minum obat sesuai anjuran dokter.
Nasehati klien u/ tdk minum minuman alkohol atau kafein dan tdk merokok.
Berikan instruksi spesifik u/ masing2 obat.

Evaluasi
Efektifitas antidisritmia yg diresepkan dgn membandingkan denyut jntg dasar dan nilai respon klien thd obat.
Laporkan efek samping dan reaksi yg merugikan.
Obat Antihipertensi
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan ini bertahan. Menurut WHO, tidak tergantung pada usia. Hipertensi mungkin dapat diturunkan dengan terapi tanpa obat (non-farmakoterapi) tau terapi dengan obat (farmakoterapi). Semua pasien, tanpa memperhatikan apakah terapi dengan oabt dibutuhkan, sebaiknya dipertimbangkan untuk terapi tanpa obat. Caranya dengan mengendalikan bobot badan, pembatasan masukan sodium, lemak jenuh, dan alkohol serta pertisipasi dalam program olah raga dan tidak merokok.
METODA NONFARMAKOLOGIS UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH
1.teknik –teknik mengurangi stres
2.olah raga(meningkatkan lipoprotein berdensitas tinggi[HLDL])
3.pembatasan garam
4.mengurangi minum alkohol
5.mengurangi berat badan

Obat-obat anti hipertensi ,dapat dipakai sebagai obat tunggal atau dicampur denga obat lain

DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 5 KATEGORI al:
1.deuritik
2.menekan simpatik(simpatolitk).
3.vasodilatator anterior langsung.
4.antagonis angiotensin
5.penghambat saluran kalsium.
a. Penghambat saraf adrenergik
Obat dolongan ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan noradrenalin dari pasca ganglion saraf adrenergik. Obat-obat golongan ini tidak mengendalikan tekanan darah berbaring dan dapat menyebabkan hipotensi postural. Karena itu, obat-obat ini jarang digunakan, tetapi mungkin masih perlu diperlukan bersama terapi lain pada hipertensi yang resisten.
• Debrisokuin
• Reserpin
b. Alfa-broker
Sebagai alfa-broker, prazosin menyebabkan vasodilatasi arteri dan vena sehingga jarang menimbulkan takikardi. Obat ini menurunkan tekanan darah dengan cepat setelah dosis pertama, sehingga harus hati-hati pada pemberian pertama. Untuk pengobatan hipertensi, alfa-broker dapat digunakan bersama obat antihipertensi lain.
• Deksazosin
• Indoramin
• Prasozin Hidroklorida
• Terazosin
c. Penghambat enzim pengubah anglotensin (penghambat ACE)
Pengambat ACE bekerja dengan cara menghambat pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Obat-obat golongan ini efektif dan pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Obat-obat golongan ini terutama diindikasikan untuk hipertensi pada diabetes tergantung insulin dengan nefropati, dan mungkin untuk hipertensi pada semua pasien diabetes.
• Kaptopril
• Benazepril
• Delapril
• Enalapril maleat
d. Antagonis reseptor angiotensin II
Sifatnya mirip penghambat ACE, bedanya adalah obat-obat golongan ini tidak menghambat pemecahan bradikin dan kinin-kinin lainnya, sehingga tampaknya tidak menimbulkan batuk kering parsisten yang biasanya mengganggu terapi dengan penghambat ACE. Karena itu, obat-obat golongan ini merupakan alternatif yang berguna untuk pasien yang harus menghentikan penghambat ACE akibat batuk yang parsisten.
• Losaktan kalium
• Valsatran
e. Obat-obat untuk feokromositoma
Fenoksibanzamin adalah alfa-broker kuat dengan banyak efek samping. Obat ini digunakan bersama bata-bloker untuk pengobtan jangka pendek episode hipertensi berat pada feokromositoma.
Fentolamin adalah alfa-broker kerja pendek yang kadang-kadang juga digunakan untuk diagnosis feokromositoma.
• Fenoksibanzamin
• Fentolamin
f. Obat antihipertensi yang bekerja sentral.
Kelompok ini termasuk metildopa, yang mempunyai keuntungan karena aman bagi pasien asma, gagal jantung, dan kehamilan. Efek sampingnya diperkecil jika dosis perharinya dipertahankan tetap dibawah 1 g.
• Klobidin hidroklorida
• Metildopa
• Guanfasin
Diuretika
Diuretika golongan tiazid digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung dan dengan dosis yang lebih rendah, untuk menurunkan tekanan darah. Diuretika kuat digunakan untuk edema paru akibat gagal jantung kiri dan pada pasien dengan gagal jantung yang sudah lama dan kombinasi diuretika mungkin selektif untuk edema yang resisten terhadap pengobatan dengan satu diuretika, misalnya diuretika kuat dapat dikombinasi dengan diuretika hemat kalium
a. Diuretika golongan tiazid
Tiazid dan senyawa-senyawa terkaitnya merupakan diuretika dengan potensi sedang, yang bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi natrium pada bagian awal tubulus distal. Mula kerja diuretika golongan ini setelah pemberian peroral lebih kurang 1-2 jam, sedangkan masa kerjanya 12-24 jam. Lazimnya tiazid diberikan pada pagi hari agar diuretika tidak mengganggu tidur pasien.
• Bendrofluazid
• Klortalidon
• Hidroklortiazid
b. Diuretika kuat
Diuretika kuat digunakan dalam pengobatan edema paru akibat gagl jantung kiri. Pemberian intravena mengurangi sesak nafas dan prabeban lebih cepat dari mula kerja diuresisnya. Diuretika ini juga digunakan pada pasien gagal jantung yang telah berlangsung lama.
• Frusemid
• Bumetanid
c. Diuretika hemat kalium
Amilorid dan triamteren merupakan diuretika yang lemah. Keduanya menyebabkan retensi kalium dan karenanya digunakan sebagai alternatif yang lebih efektif daripada memberikan suplemen kalium pada pangguna tiazid atau diuretika kuat. Suplemen kalium tidak boleh diberikan bersama diuretika hemat kalium. Juga penting untuk diingat bahwa pemberian diuretka hemat kalium pada seorang pasien yang menerima suatu penghambat ACE dapat menyebabkan hiperkalemia yang berat.
• Amilorid hidroklorida
• Antagonis aldosteron
• Sprironolakton
d. Diuretika merkuri
Meskipun efektif, diuretika merkuri sekarang hampir tidak pernah digunakan karena efek nefrotoksisitasnya. Mersalil harus diberikan lewat injeksi intramuskuler. Penggunaan intravena dapat menyebabkan hipotensi berat dan kematian mendadak. Obat ini sudah absolete dan telah diganti dengan loop diuretic yang jauh lebih aman.
• Mersalil
e. Diuretika osmotik
Diuretika golongan ini jarang digunakan pada gagal jantung karena mungkin meningkatkan volume darah secara akut.
• Manitol
f. Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase
Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase (asetazolamid) merupakan diyretika yang lemah dan jarang digunakan berdasarkan efek diuretikanya. Obat ini digunakan untuk profilaksis mountain sickness tetapi tidak menggantikan aklimatisasi.
• Asetazolamid
• Dorzolamid
g. Kombinasi diuretika
Disamping penambahan satu golongan diuretika pada diuretika yang lain, kekhawatiran terjadinya hipokalemia atau ketidakpatuhan pasien meningkatkan penggunaan kombinasi dengan diuretika hemat kalium. Bila digunakan untuk hipertens, perhatian khusus harus dicurahkan pada dosis tiazidnya, dimana dosis yang lebih rendah lebih dianjurkan.
PENGKAJIAN
Periksa tanda-tanda vital dasar untuk menemukan hasil abnormal dan bandingkan dengan hasil pemeriksaan selanjutnya.
Periksa elektrolit serum
Periksa anggota gerak untuk menemukan edema pitting, laporkan hasilnya
Periksa bunyi pernafasan untuk menemukan kelainan.Laporkan bila positif biosa menunjukkan adanya gagal jantung kongestif


PERENCANAAN
Edema tungkai akan menghilang dalam waktu 1 minggu.
Nilai-nilai laboratorium normal.Penggantian kalium mungkin perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pantau TTV, terutama tekanan darah dan denyut jantung.Laporkan adanya peningkatan atau tidak
Pantau berat klien
Pantau haluaran urin
Pantau hasil-hasil pemeriksaan laboratorium urin
PENYULUHAN KEPADA KLIEN
Beritahu klien untuk mempertahankan nutrisi yang baik dan kurangi garam dan tingkatkan makana yang kaya kalium
Beritahu pada klien untuk memantau denyut jantung jika meminum diuretik
Anjurkan klien diebetik yang memakai diuretik tiasid untuk mengukur gula darahmya
Anjurkan klien untuk mengikuti peraturan pemakaian obat dengan baik
Nasehati klien untuk bangun dari posisi duduk ke posisi berdiri secara perlahan-lahan untuk mencegah efek hipotensi ortostatik
EVALUASI
Evaluasi efektivitas diuiretik dengan mencatat apakah edema berkurang atau menghilang.Mengganti diuretik mungkin perlu dilakukan apabila edema atau payah jantung kongestif timbul
Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah
Pembentukan suatu trombus berlangsung melalui tiga tahap, yaitu (1) pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik vaskuler yang rusak. (2) suatu rangkaian peristiwa yang terkait dengan trombosit. (3) pengaktifan mekanisme pembekuan dengan sutu peran penting bagi trombin dalam pembentukan fibrin. Trombin sendiri merupakan suatu perangsang agragasi dan adhesi patelet yang sangat kuat. Sekali terbentu, trombus mungkin dipecah oleh fibrinolisis-terangsang plasmin.
a. Antikoagulan
Dibagi menjadi 2 sub-kelompok, yaitu
1) Antikoagulan parenteral, yang dibagi dalam sub-kelompok lagi, yaitu:
a) Heparin
Heparin memulai antikoagulasi dengan cepat, namun mempunyai masa kerja yang singkat. Sekarang sering kali diacu sebagai heparin standar atau tidak terfraksinasi, untuk membedakannya dengan heparin bobot molekul rendah yang memiliki masa kerja yang lebih panjang.
• Heparin

b) Heparin bobot molekul rendah
Terdapat bukti bahwa heparin bobot molekul rendah ternyata selektif dan seaman heparin standar dalam pencegahan tromboembolisme vena. Namun, pada praktek ortopedi golongan heparin ini mungkin lebih selektif.
• Anoksaparin
• Heparinoid
2) Antikoagulan oral
Antikoagulan oral mengantagonisasi efek vitamin K, dan perlu paling tidak 48-72 jam untuk efek antikoagulannya berkembang sempurna. Jika efek yang segera diperlukan, heparin harus diberikan bersama. Efek samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan
• Natrium warfarin
• Protamin sulfat
b. Antiplatelet
Antiplatelet (antitrombosit) bekerja dengan cara mengurangi agragasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana trombi terbentuk melalui agragasi platelet dan antikoagulan menunjukkan efek yang kecil.
• Asetosal
• Dipiridamol
c. Fibrinolitik
Fibrinolitik yang bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen utnuk membentuk plasmin, yang lebih lanjut mendegradasi fibrin dan dengan demikian memecah trombus. Termasuk dalam golongan obat ini diantaranya streptokinase, urokinase, alteplase, dan anistreplase.
• Alteplase
• Streptokinase
• Urokinase
d. Hemostatik dan antifibrinolitik
Defisiensi faktor pembekuan darah dapat menyebabkan pendarahan. Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor pembekuan kurang dari 5% normal.
• Fraksi faktor VIII, kering
• Fraksi faktor IX, kering
• Aprotinin
• Etamsilat
• Asam traneksamat
Obat penurun lipid
Obat-obat penurun lipid diindikasikan untuk pasien dengan penyakit jantung koroner atau dengan hiperlipidemia berat, yang tidak cukup terkendali dengan diet rendah lemak. Pengobatan juga harus dipertimbangkan bagi pasien dengan resiko tinggi terjadinya penyakit jantung koroner karena adanya berbagai faktor resiko (termasuk merokok, hipertensi, diabetes, dll).
a. Resin penukar anion
Kolestiramin dan kolestipol adalah resin penul\kar anion yang digunakan dalam penatalaksanaan hiperkolesterolemia. Obat-obat tersebut bekerja dengan cara mengikat asam empedu (metabolit kolesterol) di dalam lumen usus dan mencegah reabsorpsinya.
• Kolestiramin
• Kolestipol hidroklorida
b. Kelompok klofibrat
Klofibrat (turunan asam ariloksibutirat) dan beberapa analognya (bezafibral, siprofibral, finofibrat, gemfibrosil) dapat dianggap sebagai hipolipidemik berspektrum luas. Klofibrat dan beberapa analognya digunakan dalam pengobatan hiperlipidemia tipe II maupun IV. Efek utamanya berupa gangguan saluran cerna.
• Bezafibrat
• Fenofibrat
• Gemfibrozil
• Klofibrat
c. Statin
Statin menghambat secara kompetitif enzim HMG CoA reduktase, yakni enzim oada sintesis kolesterol, terutama dalam hati. Obat-obat ini lebih efektif dibanding resin penukar anion dalam menurunkan kolesterol – LDL tetapi kurang efektif dibanding kelompok klofibrat dalam menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol – HDL.
• Atorvastatin
• Fluvastatin
• Pravastatin
• Simvastatin
• Lovastatin
d. Kelompok asam nikotinat
Asam nikotinat (niasin) merupakan vitamin larut air yang mampu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol plasma. Mekanisme kerjanya melalui hambatan mobilisasi lemak serta hambatan sintesis VLDL dalam hati dan lebih lanjut kolesterol – LDL. Selain itu, asam nikotinat juga meningkatkan kolesterol – HDL.
• Asam nikotinat
e. Minyak ikan
Sediaan minyak ikan yang kaya akan trigliserida laut omega-3, bermanfaat dalam pengobatan hipertrigliseridemia berat. Meskipun demikian, kadang-kadang minyak ikan dapat memperburuk hiperkolesterolemia.
Obat-obat untuk syok dan hipotensi
Syok merupakan sindrom kardiovaskuler akut yang rumit, terutama terkait dengan ketidakcukupan pasok dan konsumsi oksigen pada organ-organ yang penting bagi kehidupan (vital), yang pada umumnya disebabkan oleh peristiwa hipotensi. Hipovolemia, suatu penyebab hipotensi, dikaitkan dengan hilangnya darah karena cedera atau pendarahan, atau hilagnya cairan karena diare, muntah, luka bakar, atau yang lainnya.

Hipotensi juga dikaitkan dengan syok septik. Meskipun demikian pasien dengan infark miokard yang berkembang menjadi syok kardiogenik, tidak selalu hipotensif. Tujuan terapi syok adalah menjamin aliran darah yang cukup untuk pasok oksigen yang memadai ke organ-organ vital.
• Dopamin hidroklorida
• Dobutamin
• Isoprenalina hidroklorida
• Norepinefrin bitatrat
• Epinefrin
Obat untuk gangguan sirkulasi darah (serebral, arteri, vena)
a. Vasodilator perifer
Kurangnya pasokan darah arteri di perifer dapat disebabkan oleh angioneuropati (kegagalan pengaturan sirkulasi akibat tidak sempurnanya pembuluh kecil bereaksi terhadap rangsang) atau angioorganopati (meliputi penyakit penyumbatan arteri, giitis, penyumbatan arteri karena emboli).

Penyebab penyakit penyumbatan arteri terutama aterosklerosis dan tramboangitis obliterans.
• Turunan asam nikotinat
• Pentoksifilin
• Sinarisin
• Naftidrofuril oksalat
• Isoksuprin

b. Vasodilator serebral
Obat-obat golongan ini dinyatakan memperbaiki fungsi mental. Beberapa telah dilaporkan memperbaiki kinerja uji psikologis, tetapi obat-obat tersebut secara klinis belum terbukti bermanfaat untuk demensia (pikun).
• Co-dergokrin meksilat
c. Obat gangguan darah vena
Penyakit pembuluh vena yang sering terjadi adalah gejala verikosis (dilatasi pembuluh vena permukaan kaki dan akibat-akibat yang menyertainya (edema lokal, indurasi, atrofi, pigmentasi hebat, sianosis kulit, borok kaki, tromboflebitis) yang timbul akibat pengaruh mekanik dan hormonal pada jaringan ikat lemah.
1) Senyawa tonik vena
• Dihidroergotamin
• Glikosida triterpen
2) Senyawa sklerosan
• Garam natrium asam lemak dari minyak ikan
• Etanolamin oleat
• Natrium tetradesil sulfat

Asuhan Keperawatan Klien dengan DHF

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
Resiko gangguan nutrisi kurang berhubungan dengan nafsu makan yang menurun
PERENCANAAN
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal
Kriteria : TTV khususnya suhu dalam batas normal ( 365 – 375 )
Membran mukosa basah.

Rencana Intervensi ;
Observasi TTV setiap 1 jam
Rasional : Menentukan intervensi lanjutan bila terjadi perubahan
Berikan kompres air biasa / kran
Rasional : Kompres akan memberikan pengeluaran panas secara induksi.
Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 – 2000 ml
Rasional : Mengganti cairan tubuh yang keluar karena panas dan memacu pengeluaran urine guna pembuangan panas lewt urine.

Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyengat keringat.
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan memperbesar penguapan panas
Observasi intake dan out put
Rasional : Deteksi terjadinya kekurangan volume cairan tubuh.
Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
Rasional : Antipireik berguna bagi penurunan panas.

Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria : TD 100/70 mmHg, N: 80-120x/mnt
Pulsasi kuat
Akral hangat

Rencana Intervensi ;
Observasi Vital sign setiap jam atau lebih.
Rasional : Mengetahui kondisi dan mengidentifikasi fluktuasi cairan intra vaskuler.
Observasi capillary refill
Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer.
Observasi intake dan output, catat jumlah, warna / konsentrasi urine.
Rasional : Penurunan haluaran urine / urine yang pekat dengan peningkatan BJ diduga dehidrasi.

Anjurkan anak untuk banyak minum 1500-2000 mL
Rasional : Untuk pemenuhan kebutuhan ciran tubuh
Kolaborasi pemberian cairan intra vena atau plasma atau darah.
Rasional : Meningkatkan jumlah cairan tubuh untuk mencegah terjadinya hipovolemik syok.

Resiko gangguan nutrisi kurang berhubungan dengan nafsu makan yang menurun.
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Kriteria : Nafsu makan meningkat
Porsi makan dihabiskan

Rencana Intervensi :
Kaji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makan
Rasional : Menentukan intervensi selanjutnya.
Berikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
Rasional : Mengurangi kelelahan klien dan mencegah perdarahan gastrointestinal.
Berikan makanan porsi kecil tapi sering.
Rasional : Menghindari mual dan muntah

Hindari makanan yang merangsang : pedas, asam.
Rasional : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat menstimulasi muntah.
Beri makanan kesukaan klien
Rasional : Memungkinkan pemasukan yang lebih banyak
Kolaborasi pemberian cairan parenteral
Rasional : Nutrisi parenteral sangat diperlukan jika intake peroral sangat kurang.