• Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

CARA BEKERJA DENGAN BINATANG PERCOBAAN


CARA BEKERJA DENGAN BINATANG PERCOBAAN
* PENDAHULUAN
Cara memperlakukan binatang :
1. Kelinci dan marmot
Jangan sekali-kali memegang telinga kelinci karena syaraf dan pembuluh darah dapat terganggu
2. Tikus dan mencit
Umumnya tikus dan mencit selalu berusaha menggigit bila dikendalikan, sehingga perlu didekati dengan hati-hati. Hewan ini ditangkap pada ekornya, kemudian ditempatkan pada bahan kasar.
* CARA MEMBERI KODE BINATANG
Identifikasi binatang yang terdapat dalam suatu kelompok atau kandang, diperlukan suatu kode. Cara pemberian kode dapat digunakan larutan 10% asam pikrat dalam air dengan sebuah sikat atau kuas. Punggung binatang dibagi menjadi tiga bagian :
a. Bagian kanan menunjukkan angka satuan
b. Bagian tengah menunjukkan angka puluhan
c. Bagian kiri menunjukkan angka ratusan



* PEMBERIAN OBAT
Ø Pemberian per-oral
Pemberian obat-obat dalam bentuk suspense, larutan,atau emulsi pada tikus dilakukan dengan jarum suntik ujung tumpul (bentuk bola). Pegang hewan uji seperti lazimnya, masukkan kateter polietilen (panjang 2-3 cm) dengan jarum tumpul yang berisi larutan, suspense atau emulsi melalui mlut dengan cara menelusuri searah tepi langit-langit kea rah belakang sampai esophagus. Semprot senyawa uji secara pelan-pelan. Setelah selasai tarik perlahan-lahan alat tersebut.
Ø Pemberian intravena
Pemberian intravena dapat dilakukan sebagai berikut, masukkan hewan uji kedalam holder, masukkan ekor ke dalam air hangat (dilatasi vena lateralis). Setelah vena melebar, pegang ekor mencit dengan kuat dengan posisi vena berada di sebelah atas. Tusukkan jarum suntik no 24 sejajar dengan vena kurang lebih 1 cm. Semprotkan larutan uji perlahan-lahan. Setelah itu tarik pelan, dan tekan tempat suntikan dengan kapas beralkohol.S
Ø Pemberian intraperitonial
Pegang tikus/mencit pada ekornya dengan tangan kanan biarkan kaki depan mencengkram anyaman kawat. Dengan tangan kiri jepitlah tengkuk tikus atau mencit diantara jari telunjuk dan jari tengah (bias juga dengan kaki telunjuk dan ibu jari). Pindahkan ekor tikus dan tangan kanan ke jari kelingking tangan kiri. Pegang tikus/mencit tersebut dengan kulit punggung dijepit, sehingga daerah perut terasa tegang. Basahi daerah perut dengan kapas beralkohol, tusukkan jarum no 18 sejajar dengan salah satu kaki pada daerah kurang lebih 1 cm diatas kelamin. Semprotkan larutan uji pelan-pelan pada abdominal area, setelah selesai tarik jarum suntik dan tekan tempat suntikan dengan kapas beralkohol. Yang diperhatikan adalah penyuntikan jangan sampai kena hati, kandung kencing atau usus. Rongga perut terletak antara kandung kencing dan hati.
Ø Pemberian intramuscular
Dilakukan dengan cara memegang mencit seperti gambar III D. Dengan bantuan teman, usap daerah otot paha posterior dangan kapas beralkohol. Suntikkan larutan, setelah selasai cabut pelan-pelan alat tersebut dan tekan tempat suntikan dengan kapas beralkohol.
Ø Pemberian sub kutan
Dikerjakan dengan cara memegang mencit seperti gambar III C. Melalui sela-sela jepitan pada tengkuk, suntikan cairan ke bawah kulit.



SUAP DALAM PANDANGAN ISLAM



Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, disebutkan sabda Rasulullah Saw, yang baik sekali untuk kita renungi. Sabda Rasulullah Saw tersebut berbunyi ; “Akan datang kepada manusia suatu zaman, yang tidak peduli lagi seseorang di zaman itu tentang apa – apa yang diambil, apakah yang diambilnya itu halal atau haram.” Dengan sabdanya ini Rasulullah Saw memperingatkan manusia teristimewa lagi kita kaum muslimin yang hidup jauh sesudah masa beliau atau yang hidup di akhir zaman. Kita semua diperingatkan bahwa akan datang suatu masa, yang orang-orang oada masa itu sudah demikian rusak iman dan akhlaknya, sehingga mereka tidak menghiraukan lagi soal halal dan haram atau soal haq dan bathil. Norma-norma agama diremehkan dan yang dipandang penting ialah bagaimana tujuan yang diinginkannya tercapai. Harta kekayaan yang mereka peroleh, apakah mereka uasahakan dengan cara halal atau haram, mereka tak peduli. Kekuasaan atau jabatan yang mereka nikmati, apakah mereka dapatkan dengan cara-cara jujur atau curang, mereka tak mau tahu. Dan lain sebagainya.
Tampak sekarang ini, apa yang disabdakan Rasulullah tersebut secara persis belum terjadi dalam masyarakat di sekitar kita. Namun kalau kita amati, gejala-gejala yang mengarahkan sebagimana yang disabdakan Nabi itu makin banyak dilakukan orang, bahkan makin gemar dikerjakan orang. Dalam dunia perdagangan misalnya, banyak orang-orang yang melakukan praktek-praktek perdagangan yang curang dan mengandung tipuan. Takaran dan timbangan dikorupsi, barang yang bercacat dikatakan tak bercacat, sesuatu yang tak murni dikatakan murni, yang berkualitas rendah dikatakan berkualitas tinggi, merk-merk yang dipalsukan dan lain sebagainya.
SUAP
Sebuah contoh lagi yang dalam kesempatan ini perlu kita rennungkan dengan sungguh-sungguh, ialah perbuatan menyuap dan menerima suap. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa dewasa ini pasaran suap menunjukan gejala makin ramai. Boleh dikatakn suap menyuap sekarang ini telah merajalela meracuni segala sektor kehidupan, sehingga banyak orang yang menganggap penyuapan sebagai hal ayng biasa dan sangat biasa.
Dalam urusan yang menyangkut kepegawaiaan, seringkali uang suap memainkan peranan sangat penting. Orang ingin menjadi pegawai, orang ingin naik pangkat, kadang-kadang harus melalui jalur suap-menyuap. Artinya, tidak sedikit diantara saudara-saudara kita yang beragama islam sendiri yang besar atau tergolong pemim[
Pin, ternyata mau menyuap dan mau menerima uang suap. Dakam urusan perdagangan seringkali terjadi sakandal suap-menyuap, seringkali bahkan suap-menyuap kaliber kakap. Kemudian sogok-menyogok juga beroperasi di dunia peradilan, di dunia persepak bolaan, bahkan akhir-akhir ini merajalela pula di udnia pendidikan.
Tentu saja suap-menyuap yang makin membudaya dalam masyarakat kita ini mendatngkan akibat-akibat ayng buruk sekali. Keadilan tidak bisa tegak dalam masyarakat, dan sebaliknya yang merajalela ialah kezaliman dan kesewenang-wenenangan. Orang tidak mampu lagi bertindak obyektif, karena telah terpengaruh oleh uang suap yang menggiurkan. Karyawan hanya akan bekerja melaksanakan tugasnya dengan baik-baik kalau dilihatnya ada uang suao menumpuk di mukanya. Tetapi manakala yang diinginkannya tidak ada, ia bekerja tidak sebagimana mesinya, sehingga berbagai urusan yang menyangkut kepentingan umum menjadi terbengkalai. Jadi, suap mendidik pegawai menjadi malas bekerja.
Kalau suap telah menggerayangi sektor pendidikan pendidikan, maka hal ini dapat menghancurkan dunia pendidikan, sebab norma yang dianut bukan lagi norma yang bersifat akademis. Dan kalau suap menyuap telah sektor lalu lintas, maka yang menjadi korban ialah masyarakat, sebab orang-orang yang sebenarnya belum mampu mengendarai kendaraan bermotor dan belum mengetahui peraturan lalu lintas bisa saja memeperoleh surat izin mengemudi (SIM) dengan jlan menyogok petugas yang mengurusi SIM, sehingga akibatnya kecelakaan lalu lintas pun makin sering terjaadi.
Suap menyuap yang oleh sebagian orang dianggap sebagai perbuatan yang biasa dan sangat biasa, pada hakikatnya bukanlah perbuatan biasa. Dalam Islam perbuatan menyuap dan menerima suap digolongkan sebagai kejahatan yang sangat terkutuk yang dilaknat oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Dengan tegas Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah Haditsnya ;” Laknat Allah ditimpahkan kepada orang yang menyuap dan orang yang menerima suap dalam hukum.” (Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Habban)..
Dalam hadits yang lain beliau tegaskan, bahwa yang mendapat laknat ini tidak saja orang yang menyuap dan yang makan suap, melainkan juga orang yang menjadi perantarnya yan memungkinkan penyuapan itu terjadi, Tsauban menerangkan bahwa ; “Rasulullah Saw melaknat orang uang menyuap, orang yang menerima suap dan orang yang menjadi perantaranya.”(Riwayat Ahmad dan Hakim).
Dalam suatu riwayat disebutkan pula, Rasulullah Saw pernah mengutus Abdullah bin Rawahah ke tempat-tempat ornag yahudi menyodorkan uang kepadanya. Tetapi utusan Rasulullah ini menolak dengan berkata tegas kepada mereka ; “Suap yang kamu sodorkan kepadaku ini adalah haram hukumnya, karena itu aku taka mau menerimanya.”(Riwayat Malik).
Jadi nyatalah suap suap bukanlah perkara yang boleh kita anggap remeh lalu sambil mengangkat bahu kita bersikap : ah itu soal biasa. Menyuap, makan suap dan menjadi perantara dalam penyupan adalah perbuatan yang jahat, perbuatan-perbuatan yang nyata-nyata diharamkan dalam Islam, yang dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. Karena itu kita semua dilarang melakukannya.
“Hadiah” dan lain-lain.
Mungkin bagi orang yang sudah terlalu terjaebak dalam pekerjaan suap-menyuap ini katakanlah sudah “hobbi”, berkata memebela diri. Misalnya dengan berkata, bahwa apa yang diberikannya atau pa yang diterimanya dalam suap-menyuap itu pada hakekatnya bukanlah suap, melainkan adalah barang hadiah. Dan hadiah adalah halal hukumnya dalam agama. Mungkin juga orang yang lain berkata, bahwa orang yang disebutkan sebagai suap itu bukanlah suap, tetapi adalah sekedar uang pelicin, uang lembur atau uang rokok, lagipula jumlahnya toh tak seberapa. Demikian kata mereka.
Kita bisa menjawab, bahwa soal perbedaan nama tidak penting. Apakah namanya hadiah, uang pelicin atau nama yang lain lagi, kalau materi perbuatannya dan kalau maksud dan tujuannya toh itu itu juga, tetap perbuatan itu suap juga. Demikian juga sola jumlah sedikit atau banyak tidak bisa merubah perbuatan suap menjadi bukan suap. Sesuatu yang haram, tetap akan haram, tidak peduli jumlahnya sedikit atau banyak. Disamping itu kita hendaknya ingat pula akan sabda Rasulullah Saw, yang dengan tegas menyebutkan ;
“Barangsiapa yang kami pekerjakan pada suatu pekerjaan, kemudian untuk itu kami berikan gajinya, maka apa yang diambilnya selain dari itu berarti suatu penipuan.”(Riwayat Abu Daud).
Tersebutlah pula dalam suatu riwayat: Umar bi Abdul Aziz pernah diberi hadiah oleh seseorang sewaktu beliau menjabat sebagai khalifah, tetapi beliau menolaknya. Kemudian diberitahukan kepada beliau, bahwa Rasulullah dulu mau menerima hadiah, namun beliau tetap saja menolak hadiah tersebut dengan berkata : “Apa yang diterima Rasulullah Saw itu memang benar hadiah, tetapi pemberian yang untukku ini bagiku merupakan suap.”
Pernah juga Rasulullah Saw, mengirimkan seorang petugas untuk mengumpulkan zakat dari kabilah Azdi. Setelah petugas tersebut menyelesaikan pekerjaannya, ia menghadap beliau. Sebagian dari barang yang dibawanya diserahkan kepada beliau dan sebagian lagi ditahannya untuk dirinya sendiri. Ia berkata ; “Bagian yang ini untukmu, Ya Rasulullah, da baguian yang satu lagi untukku yang diberikan orang kepadaku sebagai hadiah.” Mendengar kata-kata petugas ini, Rasulullah marah sambil bersabda: “mengapa kamu tidak tinggal saja di rumah bersama ibu bapakmu, sehingga hadiah itu diberikan orang kepadamu, kalau kamu memang betul orang yang jujur?”
Dengan sabdanya ini, Rasulullah Saw, tidak dapat membenarkan petugas yang menerima hadiah dari orang lain, sebab sebagai petugas atau pegawai ia toh telah diberikan penghasilan resmi. Apa yang diterima dari orang lain yang langsung atau tidak langsung ada kaitannya dengan jabatan yang dipangkunya tentulah bukan sekedar pemberian atau hadiah yang biasa. Rasulullah menyebutkan sebagai “ghulul” yaitu penipuan, atau Umar bin Abdul Aziz dengan tegas bahkan menamakannya sebagai barang suap.
Dalam hubungan ini Imam Al-Ghazali berkata pula, bahwa pejabat yang menerima hadiah dari orang lain perlu berpikir, apakah hadiah yang diterimanya itu ada kaitannya dengan jabatan yang dipangkunya atau tidak. Kalau jelas ada kaitannya, maka dia haram hukumya menerima hadiah itu. Dan kalau dia sangsi atau ragu – ragu apakah hadiah itu ada kaitannya dengan jabatan yang dimilikinya, maka dia juga dilarang meneriam hadiah tersebut, sebab yang demikian itu termasuk barang syubhat yang harus dijahui. Dia hanya boleh menerima hadiah tersebut kalau jelas-jelas hal itu tidak ada kaitannya samasekali dengan jabatannya atau tugas yang dilaksanakannya.
Penutup
Banyak orang di zaman kita sudah terbiasa dengan suap, dengan uang pelicin, uang kopi dan lain sebagainya. Demikian tebiasanya mereka dengan hal-hal ini, sehingga hampir - hampir sudah tidak dirasakan lagi oleh mereka bahwa sebenarnya apa yang mereka lakukan itu sangat dilarang lagi oleh agama dan dilaknat oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Marilah kita bertaubat kepada Allah Swt, kalau memang kita pernah melakukan hal ini, apalagi kalau sering melakukannya. Janganlah kita mengulangi melakukan perbuatan yang terlarang ini untuk selama-lamanya. Janganlah kita menyuap, menerima suap danjangan pula menjadi perantaranya.
Kita harus ingat, bahwa segala sesuatu yang kita dapatkan dari hasil suap, misalnya harta kekayaan atau lainnya, hukumnya tidak halal seperti halnya semua hal yang kita peroleh denga cara-cara yang tidak halal. Padahal kita kaum Muslimin diperintahkan oleh Allha Swt untuk makan barang yang halal dan mengusahakannya denga cara yang halal pula.
Siapa saja tidak menghiraukan hal ini, sungguh berat sanksi yang diterimanya. Haarta benda yang dimanfaatkannya yang diusahakan dengan cara-cara yang tidak halal itu bisa menjerat dia masuk ke dalam api neraka, sebagaiman disabdakan Rasulullah Saw ; ”Tidak masuk surga, orang yan daging dan darahnya tumbuh dari sesuatu yang haram. Nerakahlah yang lebih pantas baginya”.(Riwayat Tirmidzi).
Mudah-mudahan kita diajuhkan Allah dari hal yang demikian itu. Mudah-mudahan kita senantiasa dianugerahi-Nya denga rezeki dan amal usaha yang sepenuhnya halal.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. P DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER : Dx HIPERTENSI DI RUANG VII RSUD



BAB I
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Definisi yang tepat mengenai hipertensi maasih merupakan persoalan, inti persoalannya adalah mengenai tiik normal dari tekanan darah. Sebagai pengangan WHO telah membuat kriteria bahwa seseorang di anggap menderita hipertensi bila tekanan darah lebih dari 160/90 mmHg. Sedangkan tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg adalah normal (Purnawan 1998).
B. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipereensi primer atau hipertensi esensial yang tidak diketahui penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. Faktor yang mempengaruhi seperti genetik lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatik, sistem renin angiotensin, defek dan ekresi Na. Peningkatan Na dan Ca, intraseluler dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok serta polusi kimia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, terdapat selitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan ekstrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperadosteronisme primer dan sindrom laushing, feokromasitomia, koartasia aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
C. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sistem cardiovaskuler terdiri dari 5 bagian yang saling mempengaruhi yaitu jantung, , pembuluh darah (mengedarkan / mengalirkan) darah dan darah menyimpan dan mengatur dinams oksigen dalam sel-sel. Sisrem jantung adalah organ yang mensirkulasi darah terorganisasi ke paru-paru untuk pertukaran gas-gas terpisah dalam jantung mencegah percampuran antara daerah yang menerima darah yang terorganisasi dan vena cava superior, inferior dan sistem koroner. Darah ini melalui katub inkus pidalis ventrikel kanan di pompakan ke aorta kanan untuk mensirku;asi koroner dan sistemik. Gagguan aliran dalam jantung mengakibatkan perfusi sel-sel berkurang. Myocardium menerima darah ketika distolik dari arteri koronia, arteri siskoplek, arteri koronaria kanan memberi darah antara lain ke SA nocle ventrikel kanan permukaan diafragma, ventrikel kanan, vena koronaria, membalikkan darah ke sinus kemudian bersikulasi langsung ke paru-paru.
Daya pompa jantung sebagai jumlah darah yang dipompa oleh setiap ventrikel tiap satu menit dan yang diukur biasanya adalah ventrikel kiri. Sedangkan jumlah darah yang dikeluarkan setiap ventrikel berkontraksi disebut volume sekuncup. Daya pompa jantung akan berubah sesuai dengan frekwensi jantung. Ternyata merupakan faktor yang sangat dominan karena frekwensi darah meningkat lebih dari 3 kali, sedangkan volume sekuncup hanya dapat meningkat separuhnya.
D. PAOFISIOLOGI
Tekanan darah di pengaruhi curah jantung dan tahanan perifer, sehingga semua faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan darah. Curah jantung pada penderita hipertensi biasanya normal. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama maka akan dijumpai perubahan struktural pada pembuluh darah berupa penebalan tunika interna dan tunika media. Kerja jantung meningkat karena naiknya tekanan perifer dapat dibuktikan bahwa sel otot jantung tidak hanya bertambah ukurannya tetapi juga bertambah jumlahnya.
E. TANDAN DAN GEJALA
1. Sering sakit kapala
2. Merasa pegal pada tumit
3. jantung berdear-debar
4. Mudah marah
5. Gelisah
F. PENATALAKSANAAN
Penderita hipertensi bukan hanya memberikan resep saja tetapi memilih obat yang sesuai dengan memikirkan efek samping komplikasi.
Pengobatan Medis :
  1. Diuretik
Diuretik mempunyai efek anti hipertensi dengan cara menurunkan volume ekstraseluler dn plasma saling terjadi penurunan curah jantung. Contoh obatnya kiortak, furesemia, aldakton, trianteren, dosis 25-50 mg, 1-2 x/hari.
  1. Golongan penghamat simpatetik
Penghambat aktivitas simpatik dapat terjadi pada pusat pasometer atau seperti metildopa klamida / ada akhir syaraf perifer seperti golongan reserfin dan guanitidin metildopa mempunyai efek anti hipertensi dengan meneruskan tonus simpatis secara sentral.
  1. Betablocer
Mekanisme kerja anti hipertensi obat ini adalah penurunan curah jantung dan efek penekanan sekresi renin. Contoh obatnya proponatal aprenacot.
  1. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah yang relaksasi otot olos dan akan menurunkan resistensi vaskuler contohnya obat tidralasin, diaksozid, prasocin dan minoksidil.
  1. Penghambat enzim konversi angosfenzin
Kaptropril dan enoloril menurunkan tekanan darah baik pada harmotensi maupun hipertensi.
Tindakan Keperawatan
  1. Memonitor VS
  2. Menganjurkan pasien untuk megurangi aktivtas
  3. Menganjurkan pasien untuk bed rest
  4. Menganjurkan pasien untuk menyeleksi makanan
  5. Membatasi aktivitas pasien


BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny P
Umur : 58 tahun
Alamat : Bangoan Rt 16 RW 05. Toyogo, Sambungmacan, Sragen
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Status : Kawin
Dx. Medis : Hipertensi
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Alamat : Bangoan Rt 16 RW 05. Toyogo, Sambungmacan, Sragen
Hubungan dengan pasien : Anak
3. Data Umum
Riwayat Kesehatan Sekarang : Nyeri
Keluhan Utama : Pasien merasa pusing, badan terasa sakit dan juga mudah marah bila ada sedikit masalah
Riwayat Kesehatan dahulu : Tekanan darah pasien sering naik turun sebelumya dan tensi selalu naik tetapi tidak sampai di rawat di RS. Pasien pernah menderita penyakit ringan seperti flu, batuk dan hanya di obati dengan obat yang di jual di warung. Setelah minum obat, flu dan batuk yang dderita sembuh atau lebih baik dari sebelumnya.
Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit menular tetapi ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan penyakit pasien yaitu bapak dari pasien.
Genogram :


4. Pola Fungsi Kesehatan
Ø Pola Aktivitas dan Latihan
· Sebelum Sakit : Kadang pasien pergi ke sawah dan juga setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, seperti memasak, menyapu,, mencuci dan lain-lain.
· Saat Sakit : Semua pekerjaan rumah tidak dapat dikerjakan, dan dibantu oleh suaminya
Ø Pola Istirahat
· Sebelum Sakit : pasien cukup istirahat, setiap hari pasien tidur mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB, sekitar 7-8 jam / hari.
· Saat Sakit : Pasien mengeluh susah tidur karena merasakan sakit kepala, pasien hanya bisa tidur ± 4-5 jam / hari dan pasien kelihatan gelisah.
Ø Pola Nutrisi
· Sebelum Sakit : Makan sehari 3x, jenis makanan yang dimakan yaitu nasi, sayur, dan lauk pauk dan makan habis satu porsi
· Saat Sakit : Pasien makan 3 x/hari, habis ½ porsi, itu pun harus dibujuk terlebih dahulu untuk makan karena pasien susah makan.
Ø Pola Eliminasi
· Sebelum Sakit : BAB 1 sehari biasanya pada pagi hari warna kuning dan lembek, BAK 2-4 x/hari warna kuning
· Saat Sakit : BAB 1 x/hari warna kuning
BAK 1-2 x/hari warna uning
Ø Pola Kognitif
· Sebelum Sakit : pasien dapat merespon dengan baik, masih dapat mendengar dengan baik (penglihatan tajam)
· Saat Sakit : Kurang dapat merespon dengan baik
Ø Pola Konsep Diri
· Sebelum Sakit : Memandang diri berguna bagi keluarga, karena membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
· Saat Sakit : Merasa diri lemah, kurang berguna karena selalu bergantung ada keluarga (suami)
Ø Pola Koping
· Sebelum Sakit : Pasien suka bercerita pada anaknya dan kerabat lainnya apabila punya masalah
· Saat Sakit : Kadang pasien bercerita pada anaknya tapi lebih banyak berdiam diri
Ø Pola Sexsual Reproduksi
→ Pasien sudah tidak megalami menstruasi
Ø Pola Peran Berhubungan
→ pasien ramah ada orang lain, tetangga dan masyarakat sekitar saling membantu apabila ada kesusahan dengan para tetangga, sosialisasi tinggi
Ø Pola Nilai dan Kepercayaan
→ Meskipun pasien beragama Islam tetapi pasien jarang beribadah /sholat dan pasien juga percaya dengan mitos-mitos orang jawa
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran (GCS) : Mata : 3, Motorik : 6, Verbal : 5, Jumlah : 14
c. Tanda-Tanda Vital
TD : 200/100 mmHg
N : 88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 370 C
d. Kepala
Bentuk : Mesosopal
Rambut : Hitam keputihan (tumbuh uban), rambut kusut lurus berketombe dan kotor
Mata : Bentuk simetris, tidak memakai alat bantu penglihatan, konjungtiva tidak anemis
Hidun : Bersih, pencuman baik, tidak ada pembesaran polip
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik, tidak memakai alat bantu pendengaran.
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjartiroid, bentuk simetris tidak ada nyeri tekan
f. Dada
· Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : terdengar suara le-dup
· Paru-paru
Inspeksi : tidak ada tarikan intercosta
Palpasi : -
Perkusi : adanya bunyi sonor
Auskultasi : tidak ada bunyi whezing
g. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris dan tidak ada bekas jahitan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi timpani
Auskultasi : peristaltic usus normal 20 x/menit
h. Ekstremitas
Superior : tangan kanan-kiri simetris, tidak ada edema kuku pendek dan terlihat kotor
Inferior : tidak terjadi edema dan dapat bergerak dengan bebas
i. Kulit
Sawo matang, tidak ada lesi, keriput, turgor cukup baik
j. Genetalia
Bersih tidak ada bekas luka, tidak ada keluhan miksi
k. Anus
Tidak ada hemorroid
B. ANALISA DATA
Data Subyektif : - pasien mengatakan kepalanya pusing dan berat sekali
- pasien mengatakan tidak mau / tidak nafsu makan
- pasien mengatakan belum memahami tentang proses penyakit dan pengobatan
Data Obyektif : - Pasien kelihatan kesakitan sambil memegang kepalanya TD : 200/100 mmHg
- Pasien tidak nafsu makan, pasien makan ½ porsi
BB sebelum sakit : 60 kg
BB selama sakit : 58 kg
- Pasien tidak kooperatif, kelihatan binggung dan cemas
Diagnosa Keperawatan :
a) Pusing b/d meningkatnya tekanan serebral vaskuler
b) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang nafsu makan
c) Cemas b/d kurang pengetahuan


D. IMPLEMENTASI
Tanggal
Jam
No. DK
Tindakan
TTD
17-12-2005
17-12-2005
17-12-2005
08.00
08.00
08.00
01
02
- Menganjurkan p[sien untuk mengrangi aktifitas
- Memberi kompres dingin
- Memberi makan lunak dan cair
- Mengkaji pola makan dan diit
- Memberikan informasi tentang pentingnya makan bagi tubuh
- Memberi makanan selingan
- mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit dan penyebabnya
- memberi informmasi tentang penyakitnya
- memberi penjelasan pada keluarga tentang penyekitnya
E. EVALUASI
Tanggal
No DK
Catatan Perkembangan
20-12-2005
01
S : pasien kelihatan senang dan nyaman
O : Tekanan darah 130/100 mmHg. Nyeri pada kepala berkurang
skala nyri 3
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien dan lanjutkan intervensi
20-12-2005
02
S : pasien mengatkan nafsu makan bertambah
O : Berat badan 59 Kg
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
20-12-2005
03
S : pasien mengatakan sudah mengerti penyuakitnya
O : Pasien melakukan njuran pencegahan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

RUMUS

RUMUS PERHITUNGAN DOPAMIN

Dopamin ;1 ampul = 10 cc, 1 ampul = 200 mg , 1 mg = 1000 mikrogram

Rumus factor pengencer = 200.000 = 4000

50cc

Rumus : Dosis x BB x jam (menit ) = hasil

4000

Atau rumus langsung : Dosis x BB 60 x 50 = hasil

200.000

RUMUS PERHITUNGAN DOBUTAMIN

Dobutamin ; 1 ampul = 5 cc , 1 ampul = 250 mg , 1 mg = 1000 mikrogram

250 mg = 250.000 mikrogram

rumus factor pengencer = 250.000 = 5000

50cc

Rumus : Dosis x BB x jam (menit ) = hasil

5000

Atau rumus langsung : Dosis x BB x 60 x 50 = hasil

250.000

Rumus diatas digunakan untuk pemberian dopamine dan dobutamin dengan menggunakan syringe pump.

Rumus pemberian Dopamin dan Dobutamin dalam kolf / drip

Rumus = 200.000 = 400

500

= Dosis x BB x jam ( menit )

400

= hasil sesuai makro drip / mikrodrip

RUMUS PERHITUNGAN NITROCYNE

1 ampul = 10 cc , 1 cc = 1 mg, 1 ampul = 10 mg

Dosis yang digunakan dalam cc ( microgram ) jadi 1 ampul = 10.000 mikrogram

Rumus : Dosis x 60 x pengencer = hasil

10.000

RUMUS PERHITUNGAN ISOKET

1 ampul = 10 cc , 1 ampul = 10 mg , 1mg = 1cc

Isoket atau Cedocard diberikan sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.

RUMUS PERHITUNGAN DARAH UNTUK TRANSFUSI

Rumus : Hb normal – Hb pasien = hasil

> hasil x BB x jenis darah

Keterangan :

Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normal

Hb pasien = Hb pasien saat ini

Hasil = hasil pengurangan Hb normal dan Hb pasien

Jenis darah = darah yang dibutuhkan

= PRC dikalikan 3

= WB dikalikan 6

RUMUS PERHITUNGAN KOREKSI HIPOKALEMI PADA ANAK

Koreksi cepat

Yang dibutuhkan = ( jml K x BB x 0,4 ) + ( 2/6 x BB )

Diberikan dalam waktu 4 jam

Maintenance : 5 x BB x 2

6

Diberikan dalam 24 jam

Keterangan :
Jml K = nilai yang diharapkan ( 3,5 ) – nilai hasil kalian (x)
Ditulis oleh suster.nada di 14:58 1 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
KESEHATAN ANAK

CARA MENENTUKAN UMUR KEHAMILAN

POSTPARTUM MENURUT BALLARD ( 1997 )

KULIT

0 = merah seperti agar transparan

1 = merah muda licin/halus tampak vena

2 = permukaan mengelupas dengan/tanpa ruam, sedikit vena

3 = daerah pucat, retak2, vena jarang

4 = seperti kertas putih, retak lebih dalam tidak ada vena

5 = seperti kulit retak mengkerut

LANUGO

0 = tidak ada

1 = banyak

2 = menipis

3 = menghilang

4 = umumnya tidak ada

5 =……………..

LIPATAN PLANTAR

0 = hampir tidak tampak

1 = tanda merah sangat sedikit

2 = hanya lipatan anterior yang menghilang

3 = lipatan 2/3 anterior

4 = lipatan seluruh tampak

PAYUDARA

0 = hampir tidak tampak

1 = areola mendatar tidak ada tonjolan

2 = areola seperti titik tonjolan 1-2 mm

3 = areola lebih jelas dengan 3-4 mm

4 = areola penuh tonjolan 5-10 mm

DAUN TELINGA

0 = datar tetap terlihat

1 = sedikit melengkung, lunak lambat kembali

2 = bentuknya lebih baik, lunak mudah membalik

3 = bentuk sempurna, membaik seketika

4 = tulang rawan tebal, tulang telinga kaku

KELAMIN LAKI – LAKI

0 = skrotum tidak ada rugae

1 = testis belum turun

2 = testis turun, sedikit rugae

3 = testis dibawah, rugaenya bagus

4 = testis tergantung, rugaenya dalam

KELAMIN WANITA

0 = klitoris dan labia minor menonjol

1 = labia mayor dan minor sama2 menonjol

2 = labia mayor besar, minor kecil

3 = klitoris dan labia minor di tutupi labia mayor
Ditulis oleh suster.nada di 14:55 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
REFLEKS

TINGKAT KESADARAN

1. KOMPOS MENTIS

Sadar penuh dan keadaan normal

2. SOMNOLEN

Keadaan mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang, ditandai dengan mudahnya klien dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis rangsangan nyeri

3. SOPOR

Kantuk dalam, klien dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuet, namun kesadaran segera menurun, klien dapat melaksanakan instruksi singkatdan masih terlihat gerakan spontan dengan rangsangan nyeri, klien tidak dapat diabngunkan dengan sempurna, jawaban verbal tidak ada, tangkisan nyeri masih baik

4. KOMA RINGAN/SEMI KOMA

Tidak ada respon verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada rangsang nyeri dan tidak terorganisir, tidak dapat dibangunkan.

REFLEKSIOLOGI

q Reflek kornea

Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus, hasil positif bila mengedip

(N IV & VII )

q Reflek faring

Faring digores dengan spatel, reaksi positif bila ada reaksi muntahan

( N IX & X )

q Reflek Abdominal

Menggoreskan dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil negative pada orang

Tua, wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi otot

q Reflek Kremaster

Menggoreskan paha bagian dalam bawah, positif bila skrotum sisi yang sama

Naik / kontriksi ( L 1-2 )

q Reflek Anal

Menggores kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5 )

q Reflek Bulbo Cavernosus

Tekan gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan kedalam anus, positif bila

kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal )

q Reflek Bisep ( C 5-6 )

q Reflek Trisep ( C 6,7,8 )

q Reflek Brachioradialis ( C 5-6 )

q Reflek Patela ( L 2-3-4 )

q Reflek Tendon Achiles ( L5-S2)

q Reflek Moro

Reflek memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan

q Reflek Babinski

Goreskan ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki mengarah ke jari, hasil

positif pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa abnormal ( jari kaki

meregang / aduksi ektensi )

q Sucking reflek

Reflek menghisap pada bayi

q Grasping reflek

Reflek memegang pada bayi

q Rooting reflek

Bayi menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi

REFLEK PATOLOGIS

q Reflek Hoffman – Tromer

Jari tengah klien diekstensikan, ujungnya digores, positif bila ada gerakan fleksi pada

Jari lainnya

q Reflek Jaw

Kerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus, dengan

Mengertuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup

q Reflek regresi

Kerusakan traktus pirimidalis bilateral / otak bilateral

q Reflek Glabella

Mengetuk dahi diantara kedua mata, hasilnya positif bila membuat kedua mata klien

Tertutup

q Reflek Snout

Mengutuk pertengahan bibir atas, positif bila mulutnya tercucur saliva

q Reflek sucking

Menaruh jari pada bibir klien, positif bila klien menghisap jari tersebut

q Reflek Grasp

Taruh jari pada tangan klien, positif bila klien memegangnya

q Reflek Palmomental

Gores telapak tangan didaerah distal, positif bila otot dagu kontraksi

q Reflek rosolimo

Ketuk telapak kaki depan, positif bila jari kaki ventrofleksi

q Reflek Mendel Bechterew

Mengetuk daerah dorsal kaki2 sebelah depan,positif bila jari kaki ventrofleksi

q Tes rangsang meningeal

q Nuchal rigidity

Klien tanpa bantal fleksikan leher ke lateral, lalu fleksikan leher mendekati dagu,

hasil positif bila ada tahanan dan nyeri

q Kernig

Fleksikan panggul dengan sudut 90 derajat, ekstensikan tungkai bawah pada

persendian lutut, positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai

ekstensi maksimal

q Brudzinski I,II

Bila pada saat fleksi leher lutut ikut fleksi juga brudzinski I positif, brudzinski II : satu tungkai lain diekstensikan pada persendian panggul, tungkai lain diekstensikan, positif bila tungkai yang ekstensi ikut fleksi
Ditulis oleh suster.nada di 14:53 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
MTBS
KLASIFIKASI DIARE DAN DISNTRI

· Ada dehidrasi

· Tanpa dehidrasi

· Darah dalam tinja

· Diare persisiten berat

· Diare persisten

· Disentri

KLASIFIKASI DEMAM (DAERAH RESIKO TINGGI MALARIA)

· Ada tanda bahaya umum / kaku kuduk

· Demam lebiih dari 37,5 C

· Penyakit berat dengan demam

· Malaria

MALARIA (DAERAH RESIKO RENDAH MALARIA)

· Ada tanda bahaya umum / kaku kuduk

· Atidak pilek, campak dan penyebab lain dari demam

· Ada plek campak dan penyebab lain dari demam

· Penyakit berat dengan demam

· Malaria

· Demam mungkin bukan malaria

KLASIFIKASI DEMAM UNTUK CAMPAK

· Ada tanda bahaya umum, kekeruhan pada kornea, luka di mulut dalam dan luas

· Mata bernanah/luka di mulut

· Terdapat campak/ 3bln terakhir

· Campak dengan komplikasi bearat

· Campak dengan komplikasi pada mulut / mata

· Campak

Cat : semua anak yang campak harus mendapat vitamin A

KLASIFIKASI DEMAM UNTUK DEMAM BERDARAH

· Ada tanda syok : ekstremitas teraba dingin dan nadi lemah/tidak teraba, muntah bercampur darah/seperti kopi, berak berwarna hitam, perdarahan dari hidung atau gusi berat, bintik perdarahan dikulit dan uji tournikuet (+), sering muntah ,tanpa diare

· Nyeri ulu hati, gelisah, bintik perdarahan dikulit(-)

· Tidak ada satupun gejala diatas ada penyebab lain dari demam

· Demam berdarah

· Mungkin demam berdarah

· Demam mungkin bukan demam berdarah

KLASIFIKASI MASALAH TELINGA

· Pembengkakkan yang nyeri di belakang telinga

· Tampak cairan / nanah keluar dari telinga dan telah terjadi kurang dari 14 hari/ nyeri telinga

· Tampak cairan / nanah keluar dari telinga dan telah terjadi selama 14 hari/lebih

· Tidak ada sakit telinga dan tidak ada cairan/nanah keluar dari telinga

· Mastoiditis

· Infeksi telinga akut

· Infeksi telinga kronis

· Tidak ada infeksi telinga

KLASIFIKASI STATUS GIZI

· Badan tampak sangat kurus, bengkak pada kedua kaki, telapak tangan pucat

· Telapak tangan agak pucat, BB sangat rendah

· BB tidak BGM dan tidak ditemukan tanda lain dari malnutrisi dan anemia

· Gizi buruk/anemia berat

· BGM, dan atau anemia

· Tidak BGM dan tidak anemia

Ditulis oleh suster.nada di 14:46 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
E K G

Pemasangan elektroda

Merah = lengan kanan

Kuning = lengan kiri

Hijau = tungkai kanan

Hitam = tungkai kiri

PEMBACAAN HASIL EKG

0 kotak kecil = 0,04 detik

laju QRS frekuensi 60 – 100 x mnt, kurang dari 60= bradikardi,

lebih dari 60 = takikardi

GELOMBANG NORMAL

P = Tegak (+), di I,II, Av1, V2-6 dan terbalik di Av1, mungkin terbalik di III, Av1,v1

Q = q kecil di I, II, AVF, V4-6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R,ukuran bervariasi di AVR

= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III ( harus diagnosa), Q besar di AVL normal

QS = Semua negative kecuali di V1-2

R = Terbesar di I, V4-6

S = S dominant di V1-3, keciol dan progresif di V3-6,S mungkin ditemukan di I,II

T = Tegak di I,II, AVF, V2-6 terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL,V1

U = Tidak terlihat, sering terlihat terbalik di V2-4

GELOMBANG EKG PATOLOGI

· HYPERTROPI ATRIUM KIRI = P lebar, tegak dan bertakik di V4-6

· HYPERTROPI ATRIUM KANAN = P tinggi > 2,5 mm, runcing di II,III, AVF

· HYPERTROPI VENTRIKEL KIRI = R(I) dan S(III) . 2,6 mm, R pada AVL > 11 mm, R pada V1-5 > 52,6 mm, S pada V1+R pada V5 atau V6>3,5 mm, depresi ST, inverse 1, interval QRS antara 0,1 – 0,12

· HYPERTROPI VENTRIKEL KANAN = R tinggi di V1 > 5 mm,R:s pada V1>1mm, depresi ST, T terbalik pasa V1-3

· ISKEMIA MIOKARD = depresi ST . 1mm, horizontal dan menurun

· INFARK MIOKARD = elevasi ST > 1mm, T besar dan tegak lurus, setelah 1-3 hari T terbalik dan timbul Q yang abnormal yang menandakan infark transient, durasi Q

Anterior kealinan di sandapan V2-4

Inferior kealinan di AVF

Lateral kelainan pada I, V6

Posterior kelainan jika R yang tinggi, T tegak pada V1-2

· PERIKARIDTIS = elevasi ST di semua sadapan kecuali AVR,AVL,V1,V2 dan T terbalik

· HIPERKALEMIA = T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardi ventrikel

· HYPOKALEMIA = depresi ST, T rendah, U besar di V2-4, U:T rasio > 1,0 mm

· HYPERKALSEMIA = interval Q-T memendek, T terdapat pada akhir QRS

· HYPOKALSEMIA = ST,QT memanjang
Ditulis oleh suster.nada di 14:45 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Caian Serebrospinal
Komposisi : jernih, tak berwarna, tak berbau, terdiri atas : Air, protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 –180 H2O, diproduksi perhari 500 mL, cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi 125 – 150 mL

PH

PCO2

HCO3

KALSIUM

KLORIDA

KREATININ

GLUKOSA

SGOT

LDH

MAGNESIUM

FOSFAT

PROTEIN

LUMBAL

SISTERNAL

VENTRIKULER

KALIUM

NATRIUM

ASAM URAT

SEL

7,31

47,9 mmHg

22,9 meq / l

2,32 Meq/l

113 – 127 Meq/l

0,4 –1,5 mg%

54 – 80 mg %

0 – 19 unit

8 – 50 unit

2,20 Meq/l

1,2 –2,1 mg%

20 – 40 mg%

15 – 25 mg%

5 – 25 mg%

2,33 – 4,59 Meq/l

117 – 137 Meq/l

0,07 – 2,8 mg%

1 – 5 limfosit/mm3
Ditulis oleh suster.nada di 14:44 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Nilai Laboratorium Normal

HB

Pria

Wanita

Leukosit

Basofil

Eosinofil

Neutrofil

Limfosit

Monosit

Trombosit
HEMATOKRIT

Pria

Wanita
LED, WINTROP

Pria

Wanita
WESTERGEN

Pria

Wanita
ERITROSIT

Pria

Wanita
MASA PERDARAHAN

Duke

Ivy
RETRAKSI BEKUAN

Serum

Sifat

13 – 16 gr / dL

12 – 14 gr / dL

5000 – 10000 uL

0 – 1

1 – 3

batang 2 – 6

segmen 50 – 70

20 – 40

2 – 8

150000 – 400000 ui

40 – 48 %

37 – 43 %

4,5 – 5,5 juta/ ul

4 – 5 juta / ul

1 – 3’

1 – 6 ‘

40 – 60 %

kenyal / rapuh
MASA PEMBEKUAN

Lee, White

Kapiler

FIBRINOGEN

MASA TROMBIN

MASA PROTOMBIN

TROMBO TEST

SGOT

SGPT

LDH

CKMB

TRIGLISERIDA

KOLESTEROL TOTAL

HDL

Pria

Wanita

MAGNESIUM

NATRIUM DARAH

NATRIUM URIN

KALIUM DARAH

KLORIDA DARAH

KLORIDA URIN

FE

PROTEIN TOTAL

ALBUMIN

GLUKOSA DARAH

AMILASE DARAH

AMILASE URIN

ASAM URAT DARAH

ASAM URAT URIN

KALSIUM DARAH

KALSIUM URIN

10 – 15 ‘

2 – 6 ‘

20 – 400 mg/mL

0- 60 ‘

> 25”

70 – 100 %

80 –240 U/I

40 – 155 mg/ dL

150 – 250 mg / dL

35 – 55 mg / dL

46 – 65 mg / dL

1,0 – 2,5 mg/ dL

135 – 174 mg/ l

130 – 220 Meq / 24 jam

3,5 – 5,5 Meq / l

100 – 106 Meq / l

120 – 250 Meq / l

80 – 140 ug / dL

6,0 – 7,8 g / dL

45 – 67 %

60 – 100 mg / dL

80 – 150 S.somogi

80 – 125 S.somogi

3,0 – 6,0 mg / dL

100 – 1000 mg / 24 jam

9 –11 mg / dL

30 – 150 mg / 24 jam

UREUM DARAH

UREUM URIN

KREATININ DARAH

KREATININ URIN

BILIRUBIN

Direk

Indirek

Total

PROTEIN TOTAL

ALBUMIN

GLOBULIN

AGD

HCO3

PCO2

PH

PO2

20 – 40 mg / dL

20 – 35 g / 24 jam

0,5 – 1,5 md / dL

1 – 2 g 24 jam

0,3 – 1,0 mg /dL

6 – 7 mg / dL

4 – 5,2 g / dL

1,3 – 2,7 g / dL

21 – 28 mmol / L

4,7 – 5,9 KPA (35 – 45 mmHg)

7,38 – 7,4

11 – 13 KPA (80-100 mmHg)
Ditulis oleh suster.nada di 14:44 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Efek Syaraf Otonom

Organ

Parasimpatis

Simpatis

Iris

Otot siliari

Lakrimalis

Saliva

Nafas/ broncus

Jantung

Frekuensi Denyut

Output + TD

Pemb. Darah koroner

Pemb. Darah

Perifer

Otot skeletal

Kulit

Org. visceral kec. Jantung + paru

Kontraksi spinter otot pupil

Kontraksi, akomodasi,

penglihatan jarak dekat

Sekresi

Sekresi banyak encer

kontraksi otot polos,

Berkurangnya diameter dan volume

Kurang

Kurang

Kurang

Konstriksi

Inversi (-)

Inversi (-)

Dilatasi

Kontraksi otot pupil, dilatasi

Relaksasi

akomodasi

Penglihatan jarak jauh

Sekresi berlebih

Sekresi banyak mukosa

Relaksasi otot polos

Diameter dan volume bertambah

Tambah

Tambah

Tambah

Dilatasi

Dilatasi

Kontriksi

Kontriksi

Organ

Parasimpatis

Simpatis
Lambung

Dinding

Spincter

Kel.intestinal

Dinding

Spincter

Pankreas
Limfa

Adrenal
Kandung kemih

Uterus

Kel. Keringat
Ginjal

Motilitas (+)

Relaksasi

Sekresi (+)

Motilitas (+)

Terhambat

Sekresi (+)

Efek sedikit

Efek sedikit

Menstimulasi dinding, relaksasi spincter

Efek sedikit

Inversi (-)

tidak berefek

(-)

Kontraksi

(-)

(-)

Terangsang

(-)

kontraksi & pengosongan darah yg disimpan ke dlm sirkulasi

sekresi norefinefrin/efinefrin

menghambat kontraksi

menghambat motilitas organ yg hamil

sekresi (+)

output (-)
Ditulis oleh suster.nada di 14:43 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Saraf Kranial

Saraf

Jenis

( S/M )

Fungsi

Olfaktorius

Optikus

Okulomotoris

Troklearis

Trigeminus

Abducens

Fasialis

Akustikus

Glosofaringeus

Vagus

Asesorius

Hipoglosus

S

S

M

M

M

S

M

S

S

M

S

M

Membau

Penglihatan

Pergerakan mata kedalam, keatas, elevasi alis, mata, konstriksi pupil, konvergensi, reaksi bersamaan

Pergerakan mata bawah keluar

Mengunyah, sensasi wajah

kulit kepala dan gigi

Pergerakan lateral

Ekspresi wajah

Pengecapan (2/3) lidah anteriol, salivasi

Pendengaran, keseimbangan

Salivasi, menelan

Sensasi tenggorokan, tonsil, pengecapan (1/3) lidah posterior

Menelan, bicara, denyut jantung, peristaltic

Sensasi tenggorokan, laring visceral

Pergerakan bahu, rotasi kepala

Pergerakan lidah
Ditulis oleh suster.nada di 14:42 1 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Tumbuh Kembang

Umur

Pertumbuhan

BB

TB

Lingkar kepala

0 – 6 bulan

6 – 12 bulan

1 – 4 tahun

0 – 6 bulan

6 – 12 bulan

1 – 7 tahun

tahun 1

tahun 2

3 – 5 tahun

750 – 1000 gr / bln

300 – 500 gr / bln

150 gr / bln

2,5 cm / bln

1,25 cm / bln

7,5 cm / bln

10 cm

2,5 cm

1,25 cm / thn
Ditulis oleh suster.nada di 14:42 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Dosis Obat Dewasa Menurut BB dan Usia

Usia

BB (kg)

Dosis (%)

Neonatus

1 bulan

3 bulan

6 bulan

1 tahun

3 tahun

5 tahun

7 tahun

12 tahun

3,4

4,2

5,6

7,7

10

14

18

23

37

250-400 mL

Anak : > 50 –200 mL

Keinginan berkemih pada dewasa bila bladder sudah penuh > 250 cc dan anak2 > 50 cc

Ditulis oleh suster.nada di 14:33 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
PEMBERIAN INFUS PADA NEONATUS

Rumus : jumlah cairan = kebutuhan cairan X BB

Kebutuhan cairan :

NaCl 3 % = 2-4 Meq/kg BB

KCL 3,75 % = 1-3 Meq/kg BB

BicNat 7,5 % = 2-4 Meq/kg BB

Dextrose jumlah selebihnya

Sediaan

NaCl = 1 Meq = 2 cc

KCL = 1 Meq = 2cc

Bicnat =1 Meq = 1cc
Ditulis oleh suster.nada di 14:32 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemberian Imunisasi Menurut Umur

Umur

Antigen

2 bulan

3 bulan

4 bulan

9 bulan

BCG, DPT 1, Polio 1

Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2

Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3

Hepatitis 3, Campak, Polio 4
Ditulis oleh suster.nada di 14:31 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemberian Oralit di Berikan Setiap Mencret / Muntah

* : 50 – 100 cc

* 1-5 th : 100-200 cc

* > 5 th : 200-300 cc

* dewasa : 300-400 cc

Ditulis oleh suster.nada di 14:30 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
KLASIFIKASI DEHIDRASI MENURUT MAURICE KINGS SCORE

Tingkat

Score

KU

Turgor

Mata

Nafas

Mulut

Nadi

Ringan 5%

1

Sehat

Normal

Normal

20 – 30

Normal

Kuat > 120

Sedang 8 %

2

gelisah/apatis

Turun

Cekung

30 – 40

Kering

120 – 140

Berat > 10 %

3

ngigau,koma,syok

Sangat turun

Sangat cekung

40 – 60

kering biru

14

Total

6

7 – 13

> 13
Ditulis oleh suster.nada di 14:29 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Rehidrasi Untuk Bayi Diare

Rumus = BB X ( D+ M + C ) cc

D = Dehidrasi

q Dehidrasi ringan =50 cc

q Dehidrasi sedang = 80 cc

q Dehidrasi berat = 100 cc

M = Maintenance

q Neonatus = 140 – 120 cc

q 0-1 th = 100 – 90 cc

q 2-4 th = 90 – 80 cc

q 4-8 th = 80 – 70 cc

q 8-12 th = 70 – 60 cc

q > 12 th = 60 – 50 cc

C = Concomitter, Loss

q Muntah = 25 cc

q Berak = 25 cc

q Muntah & berak = 30 cc
Ditulis oleh suster.nada di 14:28 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Kebutuhan Kalori Menurut FAO / WHO

Umur

Kebutuhan kalori

1-3

4-6

7-9
LAKI -LAKI

10-12

13-15

16-19

20-39

40-49

50-59

60-69

>70
WANITA

10-12

13-15

16-19

20-39

40-49

50-59

60-69

>70

1090

1360

1830

2190

2600

0.97 M X A

1.02 M X A

1.00 M X A

0,95 M X A

0.90 M X A

0.80 M X A

0.70 M X A

2350

1.13 F X A

1.05 F X A

1.00 F X A

0.95 F X A

0.90 F X A

0.80 F X A

0.70 F X A

Keterangan :

M = berat badan x 46 kalori

F = berat badan x 40 kalori

A = indeks aktivitas

* Ringan = 0.90
* Sedang = 1.0
* Aktif = 1.17

Ditulis oleh suster.nada di 14:26 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Hipertensi

KLASIFIKASI TD BERDASARKAN “ The sixth report of The joint national committee on preventation detection, evaluation and the treatment of high blood pressure, 1997 “

Kategori

Sistol

Diastol

Rekomendasi

Normal

Perbatasan

Hipertensi I

Hipertensi II

Hipertensi III

130–139

140–159

160–179

> 180

85 – 89

90 – 99

100–109

>110

Cek ulang 2 th

Cek ulang dalam 1th

Konfirmasi 1 atau 2 bln dan rubah gaya hidup

Rujuk dalam 1 bulan

Rujuk segera dlm 1 mgg berdasarkan kondisi klinis
Ditulis oleh suster.nada di 14:24 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Patokan Untuk Diagnosa DM

Kadar

Bukan DM

Blm pasti

DM

Glukosa darah sewaktu

Plasma vena

Darah kapiler

Glukosa darah puasa

Plasma vena

Darah kapiler

110 – 199

90 – 199

110 – 126

90 – 109

> 220

>200

>126

> 110
Ditulis oleh suster.nada di 14:23 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Score Kebutuhan Cairan pada Diare

Klinis nilai

Haus / munta..………………………………….……………… 1

TD sistol 60-90 mmHg…………………………………… 1

TD sistol 2

Nadi > 120 x / mnt……………………………..……….……. 1

Kesadaran apatis……………………………………….….…… 1

Somnolen, sopor / koma……………………………….…… 2

Nafas > 30 x / mnt……………………………….…….….… 1

Feseskolerika………………………………………….…….…… 2

Vox kolerika…………………………………………………..…… 2

Turgor kulit menurun…………………………………..… 1

Feses air cucian beras………………………………….…… 1

Ekstremitas dingin………………………………………..…… 1

Sianosis……………………………………………………………… 2

Umur 50 – 50 th………………………………………..………. -1

Umur > 60 th………………………………………………….. -2

Kebutuhan cairan : nilai x 10 % x kg BB x 1 ltr

KEBUTUHAN CAIRAN MENURUT PIERCE

Derajat dehidrasi

Keb. Cairan tiap kg BB

Ringan

Sedang

Berat

5%

8%

10%

Ditulis oleh suster.nada di 14:17 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Score Untuk diagnosa Pancreatitis
Klinis nilai

Nyeri epigastrium > 5 jam………………………………..…. 1

Mual/muntah………………………………………………….…. 1

Nyeri periumbilikal…………………………………………….. 2

K.U sedang – berat…………………………………………….. 1

Nadi > 90 x / mnt………………………………………………. 1

Nyeri hipogastrium kanan / kiri………………………….. 1

Suhu aksila > 37,5 C………………………………………….… 1

Leukositosis >10000 UI………………………………….…. 1
Nilai lebih dari 9 pankreatitis positif
Ditulis oleh suster.nada di 14:14 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Derajat Gangguan Penyakit Jantung

Grade I : tidak ada gejala ketika melakukan aktivitass biasa

Grade II : timbul gejala ketika melakukan gejala biasa

Grade III : timbul gejala saat melakukan aktivitas ringan

Grade IV : timbul gejala saat istirahat
Ditulis oleh suster.nada di 14:13 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Refleks

4+ : sangat cepat, hiperaktif

3+ : agak cepat dari rata – rata

2+ : normal / sesuai dengan rata – rata

1+ : kurang dari normal, agak lambat

0 : tidak ada lambat
Ditulis oleh suster.nada di 14:12 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Kedalaman Oedema

1+ : depresi 2 mm

2+ : depresi 4 mm

3+ : depresi 6 mm

4+ : depresi 8 mm
Ditulis oleh suster.nada di 14:12 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Denyut Nadi

0 : Tidak ada denyut teraba

1+ : Denyutan berkurang dan sulit diraba

2+ : Normal, teraba dgn mudah dan tiidak mudah lenyap

3+ : Denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari
Ditulis oleh suster.nada di 14:11 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Lama Persalinan
Ditulis oleh suster.nada di 14:08 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemeriksaan Leopod dan Bidang Hodge
PEMERIKSAAN LEOPOLD

I : Memeriksa tinggi fundus dan menentukan usia kehamilan

II : Menentukan letak punggung anak dan bagian kecilnya

III : Menentukan apa yang ada dibagian bawah dan sudah / belum masuk PAP

IV : Menentukan berapa bagian masuk ke dalam rongga panggul

BIDANG HODGE

H I : Sama dengan PAP

H II : Sejajar H I pinggir bawah sympysis

H III : Sejajar H I melalui spina ischiadika

H IV : Sejajar H I melalui ujung os cocygis
Ditulis oleh suster.nada di 14:06 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Stadium Tumor

Nasofaring

I : Tumor di nasofaring

II : Meluas ke rongga hidung / sinus sphenoid

III : Meluas ke sinus maksila, etmoid rongga mata dan pipi

IV : Meluas ke rongga intracranial

Cervix

0 : in SITU karsinoma di epitel

I : terbatas di cervix

II : menyebar keluar cervix ( 2/3 bagian atas vagina dan parametrium

III : sudah mencapai dinding panggul

IV : Metastase ke rektum, vesika urinaria dan organ lain
Ditulis oleh suster.nada di 14:02 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Penilaian Fisik Dengan Score
PENILAIAN DENGAN GCS

MATA ( E)

4 = spontan membuka mata

3 = dengan perintah

2 = dengan rangsangan nyeri

1 = tidak ada reaksi

MOTORIK ( M )

6 = mengikuti perintah

5 = melokalisir nyeri

4 = menghindari nyeri

3 = fleksi abnormal

2 = ekstensi abnormal

1 = tidak ada reaksi

VERBAL (V)

5 = berorientasi baik

4 = disorientasi waktu dan tempat tapi dapat mengucapkam kalimat

3 = hanya mengucapkan kata – kata

2 = mengerang

1 = tidak ada reaksi

APGAR SCORE

0-3 = Asfiksia berat

4-7 = Asfiksia sedang

7-10 = Normal

KEKUATAN OTOT

0 = Tidak ada kontraksi

2 = Terdapat kontraksi tetapi tidak bisa bergeser

3 = Hanya ada pergeseran / gerakan sendi

4 = Dapat melakukan gerakan melawan gravitasi tapi tidak bisa melawan gravitasi

5 = Dapat melawan gravitasi tapi tidak dapat melawan tahanan pemeriksa ( lemah )

6 = Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh

TAJAM PENGLIHATAN

6/6 : Bisa membaca dgn benar huruf pada snelen chart dan orang normal pun dapat melakukannya ( pada jarak 6 m )

6/30 : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6 m sedangkan orang normal bisa membaca pada jarak 30 m

3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dgn benar

pada jarak 3 m sedangkan orang normal 300 m

1/300 : Hanya bisa merasakan sinar saja

0 : Buta total

PEMERIKSAAN PENDENGARAN DAN DIAGNOSA

Tes RINNE : membandingkan hantaran udara dengan hantara tulang telinga

Tes WEBBER : membandingkan hantaran tulang kiri dan kanan

Tes SCWABACH : membandingkan hantaran tulang pendengaran klien dengan pemeriksa

Ditulis oleh suster.nada di 13:40 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Rumus Pengganti Takaran Obat

Rumus : obat sediaan = obat yang diperlukan
tablet tablet yg diperlukan

Contoh : Tersedia amoxicillin 30 mg tiap tablet, diperlukan obat sebanyak 375 mg

Jawab : 30 / 1 tablet = 375/….. = 12,5 tablet
Ditulis oleh suster.nada di 13:39 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Kamis, 2007 Juli 19
Menghitung daerah luka bakar

* Kepala dan leher 9 %
* Dada, perut, punggung dan bokong 4 x 9 %
* Ekstremitas atas 2 x 9 %
* Paha, betis dan kaki 4 x 9 %
* Perineum dan genital 1 %

DERAJAT LUKA BAKAR

Stadium I : pada epidermis ( sembuh 5 – 7 hari )

Stadium II : pada dermis ( sembuh 16 – 21 hari )

Stadium III : sudah mencapai subkutis

Ditulis oleh suster.nada di 15:52 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Anak-anak

RUMUS MENGHITUNG BB DAN TB NORMAL UNTUK BALITA DIATAS 3 TH

Rumus : BB = 8 + 2N ( kg )

TB = 80 + 5 N ( cm )

Contoh : balita usia 3 th memiliki BB normal 14 kg dan TB 98 cm.

RUMUS MENGHITUNG DOSIS OBAT UNTUK ANAK

( CLARK RULE )

Rumus : dosis dewasa x berat anak ( ponds )

150

1 ponds = 2,2 kg
Ditulis oleh suster.nada di 15:51 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Kehamilan

RUMUS TAKSIRAN PERSALINAN ( HUKUM NAEGLER )

Rumus : HPHT = tanggal + 7, bulan –3 dan tahun tambah 1 bila bulan dikurang 3 hasilnya positif atau nol untuk siklus 28 hari.

Sedangkan untuk siklus 35 hari : tanggal + 14, seterusnya sama.

Contoh : HPHT 11-05-2001, taksirannya ( 11+7, 05-3, 2001+1 )

= 18 – 02 – 2002 (siklus 28 hari)

RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1

Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155

N = 13 bila kepala belum melewati PAP

N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika

N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika

RUMUS PERHITUNGAN OVULASI PADA WANITA

Menstruasi…………14 hari………..menstruasi berikutnya ( siklus 28 hari )

Menstruasi…………21 hari………..menstruasi berikutnya ( siklus 35 hari )

RUMUS MENGHITUNG UMUR KEHAMILAN

( Mc DONALD)

Tinggi fundus ( cm ) = / bulan

3, 5

Contoh : tinggi fundus 24 cm maka umur kehamilan

=24 / 3,5 = 6,8 bulan = 27 minggu

RUMUS MENGHITUNG DENYUT JANTUNG JANIN

Hitung selama 5 detik selang 5 detik hitung lagi 5 detik selang 5 detik lalu hitung lagi 5 detik. Hasilnya teratur bila angka ke 1 dan 3 sama.
Ditulis oleh suster.nada di 15:48 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Berat Badan Ideal

Rumus : BB x 100 %

TB – 100

BB normal = nilai 90 – 110 %

BB kurang = nilai kurang dari 90 %

BB lebih = nilai lebih dari 110 %

MENURUT BOCCA

( TB – 100 ) – 10 % kg

sedangkan pada pria yang kurang dari 160 cm dan perempuan dengan TB kurang dari 150 cm rumusnya : TB – 100 x 1 kg

Contoh : pria dengan TB 170 cm harus memiliki BB ideal ( 170 – 100 ) – 10 % =

70 – 7 kg = 63 kg
Ditulis oleh suster.nada di 15:45 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Perhitungan Denyut Nadi Maximal

Rumus : 220 – umur ( dalam tahun )

Contoh : usia 20 tahun, denyut nadi maksimalnya 200 x/mnt

( saat berolahraga stop apabila nadi sudah mencapai 200 x/mnt )

Ditulis oleh suster.nada di 15:43 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Mantoux Test

Contoh : terdapat cairan PPD di dalam vial 4 cc dengan kandungan obat 1 mL = 50 unit

Jawab : untuk Mantoux diperlukan 5 unit ( 5 TU ) maka diambil dalam vial :

Rumus = unit yang diperlukan

Unit yang tersedia dlm 1 Ml

Jadi 5 unit = 0,1 mL

50 unit ( dlm 1 mL )

Disuntikkan IC dgn pembacaan hasil sesudah 24 – 72 jam.

Untuk ATS ( anti tetanus ) diberikan 300 unit untuk

dewasa dan separuhnya untuk anak – anak
Ditulis oleh suster.nada di 15:42 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemberian O2

Rumus : RR x volume tidal x 20 % = mL

Contoh : klien dengan respirasi rate 35 x / mnt harus

mendapatkan 02 sebanyak : 35 x 500 mL x 20 % = 3500 mL = 3,5L

Ditulis oleh suster.nada di 15:39 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Perhitungan Rumpleleed Test

Rumus : Sistolik + Diastolik

2

Contoh : TD : 120 / 80 mmHg. Jawab : ( 120 + 80 ) / 2 = 100 mmHg

Ditahan selama 15 menit dan hasilnya positif apabila didalam lingkaran 5 cm terdapat lebih dari 10 bercak merah ( petechiae )
Ditulis oleh suster.nada di 15:37 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pembuatan Larutan Campuran Obat Skintest

Rumus : 1 : 9

Contoh : Amoxycillin 0,1 cc dan aquades 0,9 cc dalam spuit 1 cc disuntikkan dengan undulasi 0,5 – 1 cm dan ditunggu selama 15 menit. Hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal ( merah )

Ditulis oleh suster.nada di 15:33 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pembuatan Larutan Saflon

Rumus : m1. V1 = m2. V2

Contoh : akan dibuat larutan saflon 0,2 % sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20 %. Ditanyakan berapa cairan saflon yang diperlukan ?

Jawab : 20 %. V1 = 0,2 %. 100

V1 = 0,2 %. 100 = 1 ml ( jumlah saflon)

20 %

Jumlah aquadest yang diperlukan adalah:

v2 – v1 = 100 – 1 = 99 ml
Ditulis oleh suster.nada di 15:27 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Bagan Waktu Habis Infus
Ditulis oleh suster.nada di 15:21 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Cara menghitung balance cairan

* RUMUS BALANCE

CM – CK – IWL

* RUMUS IWL

(15 X BB X JAM KERJA) / 24 JAM

* RUMUS IWL KENAIKAN SUHU

[(10% X CM) X jumlah kenaikan suhu] / 24 JAM + IWL Normal

Ditulis oleh suster.nada di 15:09 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Perhitungan Jumlah Tetesan Infus

Tetesan / menit = {kebutuhan cairan (CC) /waktu (jam) }x{ tetesan dasar/60(detik)}
mikro = 60 tetes / 1 cc
Cara cepat : {keb.cairan (cc) / Waktu (jam)} x 1/3 makro, 1/1 mikro
Makro = 20 tetes / 1 cc

Contoh:
Caian 250 cc dengan kecepatan 20 tts / menit. berapa jam habisnya cairan
Jawab:
250 cc x 1/3 = 20 tts
(250 x 1) / (20 x 3) = 4,116 jam