MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. DEFINISI
Controlling merupakan suatu upaya yang dilakukan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu. (Azwar, 1996)
Pengertian Pengendalian menurut Fayol adalah memeriksa apakah segala sesuatu terjadi sesuai perencanaan, instruksi dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kelemahan dan kesalahan serta memperbaiki dan mencegah terulang kembali.

B. PERAN LEADERSHIP DALAM CONTROLLING
 Mendorong staf untuk aktif terlibat dalam pengawasan mutu.
 Mengkomunikasikan secara jelas standar yang diharapkan terhadap staf.
 Mendorong / memotivasi standar tertinggi untuk kualitas yang maksimal dengan menyediakan standar keamanan minimum.
 Mengimplementasikan pengawasan mutu secara proaktif serta reaktif.
 Menggunakan pengawasan sebagai metode untuk menentukan mengapa tujuan tersebut tidak tercapai.
 Secara aktif mensyahkan hasil pengawasan mutu yang ditemukan, yang mempunyai kesatuan profesi dan konsumen.
 Menghargai antara standar klinis dengan standar menggunakan sumber-sumber yang meyakinkan pasien untuk menerima perawatan sesuai yang diharapkan.
 Bertindak sebagai role model terhadap staf untuk menerima tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap tindakan keperawatan.
 Secara aktif berpartisipasi dalam usaha-usaha penelitian untuk mengidentifikasi dan mengukur sensitifitas keperawatan sebagai hal pelayanan pasien.


C. FUNGSI MANAJEMEN DALAM CONTROLLING
Fungsi pengendalian sebagai penghubung individu dalam organisasi, membentuk standar ukuran yang jelas terhadap keperawatan dan menentukan metode yang paling tepat untuk mengukur standar yang ada. Pengendalian merupakan fungsi manajemen dalam mengukur kinerja dan tindakan koreksi yang diberikan untuk menjamin pencapaian tujuan organisasi. Pengendalian meliputi koordinasi sejumlah kegiatan dan informasi serta pengarahan dan melakukan evaluasi kinerja karyawan. Dalam melaksanakan pengendalian sangat memperhatikan: catatan laporan, kemajuan organisasi menuju tujuan dan penggunaan sumber-sumber yang efektif.
Pengendalian sebagai alat manajemen untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan pelaksanaan tindakan koreksi untuk memperbaiki kinerja, kebijakan dan prosedur digunakan standar (observasi, kuesioner, status pasien, pasien dan anggota tim kesehatan) sebagai sumber data.
Tindakan koreksi, disiplin dan edukasi sangat dibenarkan. Umpan balik berupa pengalaman positif akan merangsang motivasa dan kontribusi terhadap perkembangan kepribadian karyawan.
Komunikasi dan informasi merupakan hal penting dalam pengendalian. Bagi pimpinan / manajer, pengendalian diri sangatlah penting, yang meliputi: pengetahuan up to date, memberi perintah dengan jelas, fleksibel, mengerti alasan perilaku karyawan, membantu memperbaiki orang lain, meningkatkan ketrampilan pemecahan masalah, tetap tenang walaupun di bawah tekanan dan mempunyai perencanaan ke depan. Manajer yang efektif menjaga batas dengan karyawannya dan mengetahui karyawannya. Bila terjadi pelanggaran, maka tindakan disiplin yang tepat akan diambil dan tindakan koreksi secara konsisten diberikan setelah mengecek fakta / data yang ada.

D. SUMBER DATA
 Sumber primer
Misal: hasil observasi, wawancara langsung, angket / kuesioner.
 Sumber sekunder
Misal: data dari laporan / dokumentasi.
 Sumber tersier
Misal: data hasil publikasi dari badan-badan resmi.

E. CARA PENGUMPULAN DATA
 Wawancara
 Inspeksi
 Observasi partisipatif

F. JENIS DATA
Jenis data yang dikumpulkan mencakup data dalam lingkup controlling, yang meliputi:
 Evaluasi
 Evaluasi Kepuasan Pasien
 Evaluasi Kepuasan Perawat
 Evaluasi Kinerja Perawat
 Kualitas kontrol
Secara struktural, kualitas kontrol dilaksanakan melalui:
Direktur


Wakil Direktur


Manajer keperawatan


Asisten manajer keperawatan


Ka Unit/ KaRu

G. PENGENDALIAN BANGSAL KEPERAWATAN
Fungsi pengendalian juga termasuk ke dalam sistem controlling, yang menunjukkan otoritas seorang pemimpin terhadap staffnya, untuk memastikan bahwa proses keperawatan dan semua aspek yang berkaitan dengannya tetap berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu fungsi pengendalian tetap menduduki peranan penting yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan terhadap pasien tanpa meninggalkan aspek kepuasan perawat dalam melaksanakan tugasnya.
Pengendalian merupakan fungsi penting dan tanggung jawab dari manajemen sehingga pengendalian diperlukan untuk memastikan bahwa pekerjaan dikerjakan secara benar. Kegiatan pengendalian meliputi: mengukur kinerja, mengevaluasi kualitas dan kuantitas kinerja serta membuat koreksi bila diperlukan.
Proses Pengendalian sebagai berikut:
1. Menetapkan standar untuk seluruh elemen manajemen dalam bentuk hasil yang diharapkan dan dapat diukur. Standar tersebut merupakan ukuran dalam mencapai tujuan.
2. Menerapkan standar dengan mengumpulkan data dan mengukur kegiatan manajemen unit pelayanan kesehatan, membandingkan standar dengan pelayanan aktual.
3. Membuat suatu perbaikan yang dianggap perlu dari umpan balik yang ada.
4. Mempertahankan kesinambungan proses di semua area, meliputi: manajemen unit pelayanan kesehatan, kinerja personil dan produknya.

H. KARAKTERISTIK SISTIM PENGENDALIAN YANG BAIK
1. Harus mencerminkan sifat kegiatan
2. Melaporkan kesalahan secara tepat
3. Berorientasi ke depan
4. Menunjukkan pengecualian pada hal kritis
5. Objektif
6. Fleksibel
7. Mencerminkan pola organisasi
8. Ekonomis
9. Mengerti
10. Mengindikasikan tindakan koreksi

0 komentar:

Posting Komentar